Image default

Berapa Banyak Kegiatan Yang Harus Kamu Ikuti Selama Kuliah?

Halo mahasiswa baru yang sudah diterima jalur SNMPTN atau UTBK. Selamat untuk kamu yang sudah lolos.

Bagi kamu yang masih berjuang tetap semangat, fokus dan percaya diri agar kamu berhasil mengikut tes berikutnya

Masa kuliah adalah suatu tahap untuk mempersiapkan ke dunia kerja. Setelah kuliah mungkin kamu akan bekerja untuk orang lain atau bekerja secara independen dengan membangun usaha.

Kedua pilihan tersebut membutuhkan dua kemampuan yang perlu diasah selama kuliah.

Dua kemampuan tersebut yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill dapat diperoleh dari kegiatan belajar di kelas sedangkan soft skill dapat diperoleh dari kegiatan di luar kelas.

Maka dari itu, sebagai mahasiswa dituntut aktif di kelas maupun di luar kelas.

Table of Contents

Pentingnya Kegiatan Di Luar Kelas

Bergabung di kegiatan luar kelas akan sangat menunjang pengembangan diri. Memasuki dunia perkuliahan akan banyak sekali pilihan kegiatan seperti organisasi kampus, komunitas olahraga atau seni, kegiatan kemasyarakatan, event, lomba, atau bahkan part time menjadi barista di coffee shop.

Terlibat dalam kegiatan diluar kelas merupakan cara yang efektif untuk belajar dan meningkatkan soft skill. Jadi, tidak heran jika banyak mahasiswa yang memiliki banyak kegiatan di luar kelas.

Pengalaman Sebagai Pembelajaran

Pengalaman adalah suatu cara yang efektif untuk peningkatan kemampuan.

Tetapi, selama menjadi mahasiswa harus berapa banyak kegiatan yang harus diikuti? Satu? Tiga? Lima? Atau bahkan seratus kegiatan?

Perlu diingat bahwa yang terpenting bukan apa yang kamu lakukan melainkan apa yang kamu pelajari. Mengikuti puluhan kegiatan tapi tidak mendapatkan pembelajaran tidak akan memberikan manfaat pada diri sendiri.

Jumlah bukanlah yang terpenting namun pembelajaran lah yang terpenting.

Pembelajaran adalah suatu proses memperoleh pemahaman baru, pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Pembelajaran membantu untuk Salah satu cara untuk mengetahui hasil pembelajaran yaitu dengan refleksi.

Refleksi membantu kita untuk menyadari apa yang sudah kita lakukan, kesalahan apa yang pernah kita lakukan, apa dampaknya dari situasi itu dan bagaimana mengaplikasikan dimasa depan. Dari pembelajaran tersebut dapat diidentifikasi skill apa yang kamu miliki sekarang.

Metode Refleksi Diri

Ada metode untuk memudahkan refleksi yaitu SEAL. SEAL yang terdiri dari empat aspek yaitu situation, efek, action dan learning. Empat aspek tersebut membantu kita untuk membuat kerangka refleksi.

Berikut penjelasan tentang SEAL.

1. Situation

Diawal membuat refleksi yang pertama kali harus dipikirkan mengenai situasi atau pengalaman yang dihadapi. Kamu bisa menceritakan dengan detail situasi yang kamu alami.

2. Effect

Setelah menjabarkan pengalaman yang dihadapi, kamu bisa berpikir dampak atau konsekuensi apa yang kamu peroleh dari situasi yang kamu hadapi.

3. Action

Kamu menjelaskan tindakan apa yang kamu lakukan saat menghadapi situasi tersebut dan mengapa kamu memilih tindakan tersebut?

4. Learning

Apa yang dipelajari dari pengalaman ini dan bagaimana kamu dikedepannya akan menerapkan ini?

Contoh Refleksi

Situasi: Ketika saya bergabung menjadi panitia lomba olahraga dan seni untuk mahasiswa fakultas saya diminta untuk menjadi master of ceremony (MC) di penutupan acara lomba. Saya belum pernah menjadi MC. Ini adalah situasi yang menantang karena harus berbicara di depan banyak orang dan menghidupkan suasana.

Effect: Saya merasa deg-degan karena tampil di depan umum dan harus menghibur para audiens. Saya takut jika saat di atas panggung saya mati gaya dan tidak tahu harus berbicara apa. Situasi acara saat itu bergantung pada saya sebagai MC. 

Action: Saya menyadari bahwa perasaan deg-degan tersebut dapat membuat saya blank. Sehari sebelum acara dimulai, saya menyusun gambaran topik pembicaraan, menyusun permainan dan membagi topik pembicaraan dengan partner saya. Saya beberapa kali latihan didepan kaca agar saya bisa berbicara lebih lancar.

Learning: Saya belajar bahwa saya belum percaya diri berbicara di depan publik. Berlatih sebelum hari h sepertinya membantu saya untuk lebih siap sehingga meningkatkan kepercayaan diri saya. Saya ke depannya akan mempersiapkan terlebih dahulu ketika harus berbicara di depan umum.

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa pengalaman tersebut meningkatkan skill di bidang komunikasi dan kepercayaan diri. Melakukan refleksi membantu kamu mengidentifikasi kemampuanmu.

Dengan begitu, apa yang kamu peroleh dari pembelajaran bisa diaplikasikan saat kerja. Misalnya kamu bekerja di organisasi, kamu bisa menggunakan kemampuan tersebut ketika harus memimpin sebuah rapat atau misalnya kamu bekerja secara independen kemampuan tersebut bisa digunakan ketika presentasi  

Refleksi dapat dilakukan dengan menulis dan terstruktur. Namun, kamu juga bisa melakukan refleksi tanpa menulis hanya dengan pikiranmu saja.

Berapa pun kegiatan yang kamu ikuti entah satu, puluhan, atau bahkan ratusan, yang terpenting adalah melakukan refleksi pada setiap kegiatan agar mendapat pembelajaran untuk ke depannya.

Jadi, isilah masa kuliah dengan eksplorasi berbagai macam kegiatan agar kamu terus menjadi pribadi yang unggul dan ke depannya, ketika kamu sudah memasuki dunia kerja tetap melakukan refleksi karena pembelajaran itu seumur hidup.

References:

University of Queensland. (2018, 12). Learn from your experiences. Retrieved from The Universty of Queensland: employability.uq.edu.au

Artikel Terkait

Leave a Comment