Memilih jurusan kuliah merupakan keputusan penting yang sangat berpengaruh pada kehidupan. Kuliah akan sebagai jembatan untuk memasuki dunia kerja. Jurusan kuliah akan mempengaruhi jalur karir dan rencana masa depan.
Sebaiknya jurusan kuliah dipilih sesuai dengan minat dan ketertarikan. Jangan sampai hanya asal pilih lalu merasa salah jurusan.
Maka dari itu, berikut cara memilih jurusan kuliah yang cocok untuk kamu.
1. Diploma atau Sarjana?
Setelah lulus SMA, ada dua jenis tingkatan Pendidikan tinggi yaitu diploma dan sarjana. Keduanya memiliki fokus pembelajaran dan gelar yang berbeda.
Diploma atau sering disebut sekolah vokasi lebih menekankan pada keterampilan daripada teori. Tidak heran jika mahasiswa D3 atau D4 banyak melakukan praktikum. Durasi belajarnya pun lebih singkat yaitu selama 3 sampai 4 tahun.
Program sarjana berfokus pada teori. Mahasiswa banyak belajar teori dasar dan pengembangan. Tetap ada praktik namun persentasenya tidak sebanyak diploma. Pada umumnya studi s1 dapat diselesaikan selama 4 tahun.
Dua program di atas tentunya memiliki perbedaan. Maka dari itu, sebelum memilih jurusan sebaiknya memastikan lebih tertarik dengan keterampilan atau pun teori. Program diploma lebih cocok untuk siswa lulusan SMK sedangkan program sarjana cocok untuk lulusan SMA. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa lulusan SMK melanjutkan studi s1 ataupun sebaliknya.
2. Lihat Nilai Rapot
Mengetahui jurusan kuliah yang tepat salah satunya harus berdasarkan bakat. Kemampuan dalam suatu bidang dapat dilihat dari hasil rapor. Materi pelajaran di sekolah menjadi dasar untuk belajar saat kuliah meskipun yang dipelajari tidak mendalam. Lihat lah pelajaran apa saja yang paling dikuasai.
Materi kuliah pada umumnya gabungan dari beberapa ilmu. Misalnya jurusan Ekonomi harus menguasai Matematika dan Ekonomi atau jurusan Teknik Pangan harus paham Fisika dan Biologi.
3. Tes Minat
Setelah mengetahui bakat, perlu mempertimbangkan minat. Ketertarikan pada suatu bidang akan mempermudah proses belajar. Apabila menghadapi suatu tantangan tidak akan mudah menyerah karena memilih apa yang disukai.
Cara untuk mengetahui minat dapat dilakukan dengan tes minat. Ada teori tentang minat yang dikembangkan oleh Rothwell. Minat seseorang dibagi menjadi 12 kategori pekerjaan:
a. Outdoor
Minat bekerja di luar ruangan dan alam terbuka. Misalnya jurusan Teknik Geologi, Kehutanan atau Teknik Sipil.
b. Mekanikal
Ketertarikan pada alat-alat mekanik dan mesin. Contohnya jurusan Teknis Mesin, Teknik Alat Berat dan lain-lain.
c. Computational
Berkaitan dengan angka dan perhitungan seperti jurusan Akuntansi atau Ilmu Ekonomi.
d. Scientific
Minat dalam penelitian, analisis dan eksperimen. Biasanya jurusan tersebut masuk dalam Fakultas Ilmu Alam dan Matematika seperti jurusan Ilmu Kimia, Ilmu Fisika dan lain-lain. Materi kuliah fokus pada ilmu-ilmu dasar.
e. Interpersonal
Senang bekerja dengan orang lain, berdikusi, persuasi dan pandai bergaul. Orang-orang dengan karakter tersebut cocok untuk kuliah di Ilmu Politik, Ilmu Sosial, Psikologi, Komunikasi, Hukum dan lain-lain.
f. Aesthetic
Ketertarikan pada bidang seni seperti Desain Interior, Seni Rupa dan lain-lain.
g. Literasi
Tertarik pada membaca dan menulis seperti Jurusan Jurnalistik, Komunikasi atau Sastra.
h. Musical
Minat pada music dan lagu seperti Jurusan Seni Musik, Jurusan Komposisi Musik dan lain-lain.
i. Social Service
Tertarik pada kesejahteraan orang lain, membina, menasihati dan membantu memachkan masalah orang lain. Contohnya yaitu Jurusan Ilmu Pedesaan dan Kesejahteraan.
j. Clerical
Minat pada pekerjaan yang menuntut rutinitas, ketepatan dan ketelitian seperti Jurusan Sekretaris.
k. Practical
Minat akan hal-hal praktis dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tertentu. Misalnya Jurusan Tata Boga, Kecantikan dan lain-lain.
l. Medical
Senang belajar tentang pengobatan, perawatan, penyembuhan secara medis. Contohnya berupa Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Ilmu Keperawatan dan lain -lain.
4. Cek Mata Kuliah
Setelah sudah menemukan beberapa pilihan jurusan kalian perlu mengecek mata kuliah yang akan dipelajari. Banyak orang yang memilih jurusan karena menghindari sesuatu namun ternyata saat kuliah mempelajari hal tersebut.
Seperti kebanyakan orang memilih Teknik Kimia karena minat pada pelajaran Kimia dan menghindari Fisika. Namun ternyata jurusan Teknik Kimia lebih banyak belajar Fisika. Contoh lain yaitu memilih Psikologi karena menghindari hitung-hitungan tetapi ternyata belajar Statistika.
5. Kesempatan Karir
Jurusan kuliah akan mempengaruhi pekerjaan dan karir. Ketika memilih jurusan kuliah perlu berpikir untuk jangka panjang. Maka dari itu perlu mencari tahu lebih mendalam tentang kesempatan karir pada suatu jurusan kuliah. Meskipun banyak orang yang bekerja tidak sesuai dengan jurusan, tetapi akan lebih baik lagi jika apa yang dipelajari saat kuliah bisa dituangkan saat bekerja.
Demikian tips memilih jurusan kuliah yang tepat. Semoga penjelasan di atas membantu untuk menentukan masa depan. Berpikirlah dengan tenang dan tidak buru-buru mengambil keputusan. Apa yang dipilih akan mempengaruhi tahap kehidupan selanjutnya.
nice article
Sebaiknya jurusan kuliah dipilih sesuai dengan minat dan ketertarikan.