Bakat (talent) adalah keterampilan atau kemampuan bawaan, atau bakat untuk unggul dalam satu atau lebih kegiatan atau bidang subjek tertentu. Bakat tidak dapat dihitung dengan pola perkembangan normal dan seringkali tidak maksimal, karena pengasuhannya membutuhkan waktu, energi, pengorbanan, dedikasi, dan sumber daya dari orang tua, pembimbing, dan orang yang bertalenta. Kondisi ideal untuk pengembangan bakat mencakup kenikmatan bakat demi bakat itu sendiri dan persepsi yang jelas tentang bagaimana bakat tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi aspirasi jangka panjang individu (https://dictionary.apa.org/talent)

Dalam buku mereka  First, Break All the Rules, Marcus Buckingham dan Curt Coffman membedakan  bakat  dari  keterampilan  dan  pengetahuan. “Keterampilan” mengacu pada ” cara ” dari suatu peran; apakah kamu tahu cara membuat spreadsheet dengan Excel, kode dengan Javascript, atau mengelas. “Pengetahuan” mengacu pada “apa yang kamu sadari,” dan dapat diukur dengan gelar atau sebutan. Bakat adalah pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang berulang. Dengan kata lain, mereka adalah hal yang alami bagimu. Sementara keterampilan dan pengetahuan mengukur  kinerja masa lalu, bakat mengukur potensi. Bakat mungkin termasuk inovasi, kemampuan beradaptasi, persuasi, komunikasi, dan kerja tim.  

Kamu mungkin sebelumnya telah mendeskripsikan kemampuan ini sebagai “soft skill,” dan dengan kata lain, “talent” adalah istilah lain untuk  “soft skill”. Masalah dengan istilah “soft skill”, seperti yang dikatakan Josh Bersin baru-baru ini, adalah bahwa istilah itu sedikit keliru. Faktanya, baik hard skill maupun soft skill tidak diberi nama dengan benar. “hard skill itu lembut (mereka berubah setiap saat, terus-menerus usang, dan relatif mudah dipelajari),” kata Bersin, “Dan soft skill itu sulit (sulit untuk dibangun, kritis, dan membutuhkan upaya ekstrim untuk mendapatkannya ). ” 

Kata “bakat” lebih efektif dalam mengartikan fungsinya daripada “soft skill”. Terutama karena ciri khas “soft skill” seperti komunikasi, kerja tim, dan kemampuan beradaptasi sama sekali tidak lembut! Mereka rumit, dan banyak diminati –  keterampilan nomor satu yang dicari CEO adalah kesediaan untuk menjadi fleksibel, gesit, dan mudah beradaptasi untuk berubah.

Jenis-Jenis Bakat

Conny Semiawan dan Utami Munkamur mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu :

1. Bakat akademik khusus

Bakat akademik khusus, misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numeric), logika bahasa, dan sejenisnya.

2. Bakat kreatif-produktif

Bakat khusus dalam bidang kreatif-produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru. Misalnya, menghasilkan rancangan arsitektur terbaru, menghasilkan teknologi terbaru, dan sejenisnya.

3. Bakat seni

Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya, mampu mengaransemen musik dan sangat dikagumi, mampu menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan indah dalam waktu singkat, dan sejenisnya.

4. Bakat Kinestetik/Psikomotorik

Bakat khusus kinestetik/psikomotorik, misalnya sepak bola, bulu tangkis, tenis, dan keterampilan teknik.

5. Bakat sosial

Bakat khusus dalam bidang sosial, misalnya sangat mahir melakukan negosiasi, sangat mahir memawarkan suatu produk,sangat mahir mencari koneksi, sangat mahir berkomunikasi dalam organisasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.

Faktor Yang Berpengaruh Dalam Perkembangan Bakat

Sesuai dengan pengertian bakat tersebut yakni bakat adalah potensi yang masih perlu digali lebih dalam dengan usaha dan kerja keras. Agar bakat dapat terbentuk dengan maksimal terdapat banyak factor, diantaranya faktor internal dan eksternal.

Faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam individu. Faktor-faktor internal tersebut adalah:

  1. Minat dan motif berprestasi
  2. Keberanian mengambil resiko
  3. Keuletan dalam menghadapi tantangan
  4. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul.

Adapun faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor eksternal meliputi :

  1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
  2. Sarana dan prasarana
  3. Dukungan dan dorongan orang tua atau keluarga
  4. Lingkungan tempat tinggal
  5. Pola asuh orang tua.

6 Cara Mengetahui Bakat

cara mengetahui bakat

Mengetahui bakat tentunya banyak manfaatnya, terlebih jika dapat mendeteksi bakat sejak usia dini. Mengetahui bakat dapat membuat kita menjadi lebih terfokus dan mendapatkan intervensi yang tepat, sehingga kita bisa mencapai potensi kita secara maksimal di usia muda. Oleh karena itu, mengukur bakat seseorang secara akurat merupakan komponen kunci untuk strategi akuisisi bakat yang sukses. Dalam dunia kerja, terdapat bidang talent acquisition untuk mengidentifikasi dan mengakuisisi karyawan dengan bakat terbaik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Karenanya, penting sekali untuk mengetahui bakatmu. Namun, jangan khawatir jika saat ini kamu belum mengetahui bakatmu. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana mengetahui bakatmu. Berikut cara yang dapat kamu lakukan untuk mengetahui bakatmu :

1. Menulis jurnal harian

Pernahkah kamu mempertimbangkan untuk menulis kisah hidupmu? Ini mungkin terdengar seperti berlebihan dan kamu mungkin merasa bahwa kisahmu tidak cukup menarik, tetapi jurnal harian dapat berfungsi sebagai wawasan ke dalam pikiranmu dan sebagai catatan ke masa lalumu. Tidak perlu menggunakan bahasa yang baik dan benar, tulislah apa saja yang ingin kamu ceritakan dan apa yang sedang kamu pikirkan.

2. Tes minat bakat

Terkadang kita merasa seperti belum mengenali diri kita yang sebenarnya secara utuh. Jadi, bagaimana tepatnya kamu dapat menemukan siapa dirimu? Jika kamu ingin hasil yang terpercaya dan sekaligus dapat mengarahkanmu, datanglah ke psikolog dan melakukan tes minat bakat. Psikolog akan memberikan tes minat bakat disamping tes kepribadian seperti MBTI yang bisa kamu kerjakan lalu psikolog akan memberitahukan hasilnya padamu. Kamu dapat bercerita apa yang menjadi hambatanmu terkait hasil tes bakatmu tadi, psikolog akan membantumu menyelesaikannya.

3. Travelling

Ada satu hal yang kebanyakan orang ingin mereka lakukan tetapi tidak bisa karena biaya, waktu atau tanggung jawab: berkeliling dunia, melihat pemandangan eksotis dan mempelajari budaya baru. Dengan travelling, kamu dihadapkan pada berbagai macam tantangan, inspirasi dan perjuangan. Misalnya, mengunjungi kota kecil mungkin memberimu ide untuk sebuah novel. Sebagai contoh lain, panjat tebing mungkin mengharuskanmu menguji ketahanan dan pemecahan masalahmu. Bepergian, terutama sendirian, dapat meninggalkan kesan abadi di pikiran, tubuh, dan jiwamu.

4. Keluar dari zona nyaman

Melangkah keluar dari zona nyaman adalah suatu keharusan jika kamu ingin menemukan makna, menguji kekuatanmu atau meningkatkan kemampuanmu. Kamu perlu mengambil risiko, mengumpulkan energi, dan melawan rasa takut.

Berikut beberapa ide untuk dipertimbangkan:

5. Introspeksi diri

Dengan menelaah pikiranmu – mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, mengintip melalui ingatan atau membuat daftar hobi favoritmu – Kamu pasti dapat menemukan apa yang kamu kuasai. Apa kelebihan dan kekuranganmu? Pikirkan tentang aktivitas yang benar-benar kamu nikmati dalam kehidupan sehari-hari. Pikirkan tentang kemampuan atau keterampilan mana yang muncul secara alami(tiba-tiba) bagimu? Pikirkan tentang apa yang dapat kamu bicarakan tanpa henti? Pernahkah kamu mengalami saat-saat ketika segala sesuatu terasa mudah dan ringan? Tahukah kamu bahwa kamu memiliki jawabannya atau mampu menemukan jawabannya? Bidang apa yang paling ingin kamu kuasai? Bidang apa yang membuatmu ingin mencetak sebuah prestasi dan menguatkan mental?

6. Tanyakan kepada teman dan keluargamu

Dengan bertanya kepada kerabat dekat tentunya akan lebih membantumu melihat sosok dirimu dari sudut pandang orang lain. Terkadang kita belum mengenali diri kita seutuhnya dan orang lain bisa mengenali kita apa yang tidak kita sadari. Tanyakan kepada orang tuamu mengenai kegiatan masa kecilmu yang dulu sangat kamu sukai. Tanyakan kepada temanmu mengenai kelebihanmu menurut mereka. Dukungan dari teman dan keluarga dapat membantu untuk lebih terfokus dengan bakat yang kamu miliki. Kamu akan mendapatkan kesempatan dan informasi yang tak terduga dari orang-orang sekitar yang membantumu.

Ringkasan

Jadi, meskipun bakat mungkin sangat penting untuk sukses, sebagian besar akan setuju bahwa hanya jika dikombinasikan dengan upaya dan ambisi maka bakatmu akan benar-benar berkembang dan berpeluang untuk sukses. Good luck!

Referensi:

http://repository.uin-suska.ac.id/16392/7/7.%20BAB%20II_2018367BPI.pdf

www.plum.io/blog/what-are-talents-and-how-do-you-hire-for-them

https://www.leidenpsychologyblog.nl/articles/discovering-your-talents

23 Responses

  1. Terimakasih artikel ini sangat membatu dan saya paham bagai mana cara mengetahi bakat saya. Saya menyukai nya,,, terimakasih banyak sekali lagi…
    Terus buat artikel tentang Pisikologi ya,, saya penasaran tentang pola pikir pisikolog…

  2. Terimakasih sebelumnya, artikel ini sangat membantu saya untuk harus melakukan apa kedepannya.
    Saya juga pernah bertanya kepada teman saya, kita² bakat atau minat apa yg saya miliki. Dia menjawab kalau saya pendengar yang baik, saran yang saya berikan sangat membuat untuk memotivasi dirinya kembali saat itu, setelah saya mendengar jawaban darinya lalu saya mengikuti tes minat bakat dan MBTI kedua tes itu memberikan hasil yang sama bahwa saya introvet dam seorang mediator yang bagus.
    Dan sekarang saya memutuskan untuk belajar lebih banyak ilmu spikolog terimakasih.

  3. Terima kasih! Suka banget saat baca2 artikel seperti ini yang bisa membantu kita mengetahui lebih dalam mengenai potensi diri dan segala hal mengenai pengenalan terhadap diri kita sendiri, tetap semangat buat artikelny kk!

  4. Artikel ini membantu saya berpikir ttng menemukan bakat semoga saya bisa segera mengetahui bakat dan minat saya. Cara penyampaiannya juga bagus mudah di mengerti tdk berbelit- belit… terima kasih atas pengetahuannya semoga penulis sehat selalu dan saya tunggu arikel menarik lainnya kak

  5. Terimakasih karena Artikelnya Sangat membantu saya untuk mengetahui Bakat apa yang dimiliki oleh saya sendiri

  6. Terimakasih karena Artikelnya Sangat membantu saya untuk mengetahui Bakat apa yang dimiliki oleh saya sendiri saya sangat mendukung artikel dari kampuspsiokologi karena banyak membantu saya

  7. Luar biasa sangat menginspirasi artikel ini. Semoga manfaat dan bisa menjadi motivasi u/ kitq semua. Jangan lupa semangat dan minum kopinya dulu hayukkk

  8. Terimakasih banget lhoh ya. Aku jadi ngerti tentang bakat. Sebenernya tuh aku bingung blm nemuin bakatku sendiri. Artikelnya bagus banget deh

  9. Bismillah, terima kasih buat kampus psikologi karna telah menyediakan artikel yang sangat bermanfaat bagi saya ataupun oranglain. Awal nya saya tidaj tau apa bakat sya, tapi setelah baca artikel ini dan memahami nya saya sekarang tau bagaimana mencari bakat dalam diri sendiri. Saya ucapkan terima kasih sekali lagi. Artikel ini sangat sangat bermanfaat bagi khalayak. Cara penyampaian nya yang mudah di pahamai juga tidak berbelit belit. Saya sngt suka artikel satu ini. Tetap buat artikel artikel lain yg bermanfaat ya kampus psikologi!

  10. Terimakasih telah membuat artikel tentang cara mengetahui minat dan bakat, sangat membantu sekali^^, semoga setelah membaca dan mencoba cara” ini saya bisa dengan mudah mengetahui minat dan bakat saya
    Karena selama ini saya bingung dengan minat dan bakat saya sendiri 🙂

  11. Artikel nya sangat bermanfaat. Aku jadi tau cara mengetahui bakat aku. Karena selama ini aku suka bingung apa bakat ku

  12. Wah artikel ini membantu banget. Lately emang lg galau in bakat, ngerasa gak punya bakat apa apa dalam diri sendiri. Tp setelah baca artikel ini dpt insight baru yang akan aku coba praktekin kedepan !!! Gak pernah kepikiran buat tls jurnal diary

  13. Terimakasih kepada kampus psikologi karena sudah menulis artikel ini. Sangat bermanfaat untuk saya maupun orang lain yang masih bingung dengan bakatnya. Terimakasih juga karena sudah memberi insight baru untuk kami

  14. Terimakasih untuk kata-kata yang begitu menginspirasi saya untuk bangkit dari situasi yang sangat sulit hati ini..
    Dari bacaan artiket ini saya belajar bahwa setiap orang itu punya kemampuan yang berbeda-beda yang telah di atur tuhan

  15. Terimakasih atas wawasan dan ilmunya. Dari artikel ini saya banyak belajar mengenai bakat. Intinya kehidupan akan lebih bermakna dengan adanya bakat. Bakat saya cenderung ke bidang ke penulisan, dan bahasa

  16. halo kak pengen tanya
    artikel kakak bisa di pakek buat bahas kekhususan individual bakat gak sih

    soalnnya aku buat presentasi, kesulitan nyari bahan sedangkan yg bertebaran di google kekhususan individual inteligensi doang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *