Image default

Teori Psikologi Sosial Tentang Identitas: Skema

Orang yang menggunakan baju full hitam kerap dianggap misterius, sedangkan orang-orang yang menggunakan baju terang kerap dianggap ramah dan baik. Kita menyebut hal ini sebagai pola pikir, tetapi apa istilahnya dalam dunia psikologi sosial? Sesuai dengan judul, hal ini disebut Skema. Artikel singkat ini berisi definisi Skema dalam Psikologi Sosial, Self-Schema, dan cara mengetahui skema yang Anda miliki.

Apa itu Skema dalam Psikologi?

“The More Ambiguous our Information is, the more we use Schemas to fill in the blanks”

Skema dapat dijelaskan sebagai “unit” yang berisi informasi mengenai subjek atau kegiatan tertentu. Skema ini akan didasari oleh pengalaman sebelumnya dan digunakan untuk memandu kegiatan atau menambah pemahaman (Jeff Pankin, 2013).

Skema ini digunakan untuk membantu kita dalam memproses informasi secara cepat dan efisien, meskipun tidak akurat. Skema-skema “berisi” pengetahuan dan prosedur dalam berbagai situasi tertentu, seperti cara berbicara dengan orang asing, cara naik motor, bahkan cara berbicara di depan umum. Singkatnya, skema adalah kumpulan informasi yang kita pakai untuk membantu kita di situasi yang kurang jelas.

Terdapat 3 Jenis Skema (Komaruddin dan Khoiruddin, 2016): Skema Person, Skema Roles dan Skema Events.

  1. Skema person bisa diibaratkan sebagai asosiasi yang kita tanamkan mengenai karakteristik orang lain berdasarkan pengetahuan kita. Sebagai contoh, sosok ksatria digambarkan memiliki pedang, memakai baju baja, badan kekar dan memiliki sifat baik. Skema ini tidak akurat, tetapi membuat kita lebih gampang dalam mengenali karakter seperti demikian.
  2. Skema roles terjadi saat kita menghubungkan sebuah kegiatan dengan orang yang spesifik, sehingga saat melihat orang itu kita akan otomatis terpikirkan dengan kegiatan tersebut. Seperti saat kita melihat tukang tidur, otomatis kita membayangkan mereka suka tidur dan mudah lelah.
  3. Skema events dapat dijelaskan lebih mudah dengan sebuah contoh. Seperti saat masuk warung, ketika minumannya jadi akan diantarkan. Kesan ini akan semakin tertanam ke dalam kepala kita saat mengalami hal yang sama di kafe lain.

Menariknya, Skema akan terus berkembang dengan menyerap informasi berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang Anda dapatkan. Konsep yang sama juga berlaku kepada Self-Skema (Lemme, 2006). Namun, apa itu self-schema?

Self-Schema Itu Mirip dengan KTP      

Self-schema adalah generalisasi kognitif yang ditarik dari pengalaman. Generalisasi ini akan mengorganisasi dan memproses informasi mengenai diri sendiri. Self-schemata ini memproses informasi dengan mengaitkan situasi dunia nyata dengan pengalaman dan pengetahuan yang Anda miliki (Markus, 1977). Sebagai contoh, seseorang bisa memiliki self-schema jika kucing itu baik karena dari pengalamannya sebuah kucing pernah membawakan dia makanan.

Markus (1977) juga menambahkan jika self-schema bisa dilihat sebagai cerminan dari perilaku sosial yang tidak pernah berubah. Perilaku yang sudah diobservasi dan dilakukan berulang kali, sampai otakmu sudah “hafal” dan mengategorikan perilakumu itu. Contohnya seperti ini;

  • “Aku adalah orang yang ramah”
  • “Aku tipikal orang yang banyak bicara, tetapi susah bicara didepan orang banyak”
  • “Aku suka makan banyak, tetapi saya menjaga muka saat makan didepan orang lain”

Seseorang bisa memiliki berbagai self-schema, semua dihasilkan dari perilaku dan tindakan mereka di situasi yang melibatkan diri sendiri ataupun orang lain. Nah, kemudian Skema yang paling “melekat” kepada dirimu disebut sebagai Schematic (American Psychological Association, n.d.). Namun apa yang membuat self-schema menjadi sangat subjektif?

Subjektivitas ini disebabkan oleh sifat ingatan yang cenderung mengingat peristiwa yang sesuai persepsi diri sendiri. Karena hal ini, seseorang yang memiliki self schema positif akan lebih mengingat informasi yang positif dan secara selektif menghiraukan informasi yang negatif.

Karena itu, orang itu cenderung mengingat informasi yang positif (Sedikides & Green, 2000) dibandingkan informasi negatif yang sama-sama kuat (Sanitioso, Kunda, & Fong, 1990). Bahkan ingatan bisa terdistorsi agar menjadi lebih “sesuai” dengan persepsi orang tersebut.

Pada orang-orang yang memiliki pandangan diri negatif, ingatannya akan menjadi subjektif dan bias, perubahannya cenderung memvalidasi self-schema yang negatif. Contohnya, seseorang dengan harga diri yang rendah cenderung mengingat informasi negatif tentang dirinya, dibandingkan informasi positif (Story, 1998).

Sebab itu, ingatan kita akan cenderung bias dalam cara yang memvalidasi self-schema yang dimiliki individu itu.

Cara Termudah Untuk Mengetahui Self-Schema

Cara paling gampang untuk menentukan self-schema Anda adalah dengan mengambil kertas kosong dan tulis 15 hal yang muncul ke pikiranmu. Anda tidak perlu pikirkan secara berat dan jangan mempersulit diri sendiri. Skema tentang kepribadian, perilaku, penampilan, atau ketertarikanmu, tulis semua yang langsung masuk ke kepalamu. Selamat mencoba!

Daftar Pustaka

  • American Psychological Association. (n.d.). APA Dictionary of Psychology. Retrieved February 11, 2022, from dictionary.apa.org website: https://dictionary.apa.org/schematic-image
  • Komaruddin Hidayat; Khoiruddin Bashori; Oktaviani Mutiara Dwiasri. (2016). Psikologi sosial : aku, kami, dan kita / Komaruddin Hidayat, Khhoiruddin Bashori ; editor, Oktaviani Mutiara Dwiasri. Jakarta :: Erlangga,.
  • Lemme, B. H. (2006) Development in Adulthood. Boston, MA. Pearson Education, Inc.
  • Markus, H. (1977). Self-schemata and processing information about the self. Journal of Personality and Social Psychology, 35(2), 63–78.doi:10.1037/0022-3514.35.2.63 
  • Pankin, J. (2013). Schema Theory. Retrieved from http://web.mit.edu/pankin/www/Schema_Theory_and_Concept_Formation.pdf
  • Sanitioso, R., Kunda, Z., & Fong, G. T. (1990). Motivated recruitment of autobiographical memories. Journal of Personality and Social Psychology, 59(2), 229–241. https://doi.org/10.1037/0022-3514.59.2.229
  • ‌Sedikides, C., & Green, J. D. (2000). On the self-protective nature of inconsistency-negativity management: Using the person memory paradigm to examine self-referent memory. Journal of Personality and Social Psychology, 79(6), 906–922. https://doi.org/10.1037/0022-3514.79.6.906
  • ‌Story, A. L. (1998). Self-Esteem and Memory for Favorable and Unfavorable Personality Feedback. Personality and Social Psychology Bulletin, 24(1), 51–64. https://doi.org/10.1177/0146167298241004

Artikel Terkait

Leave a Comment