Teori Kepribadian Lima Besar

Teori Big Five Personality (Kepribadian Lima Besar)

Kebanyakan psikolog di masa sekarang mempercayai bahwa dalam perspektif kepribadian, terdapat lima dimensi dasar dari sebuah kepribadian yang sering disebut dengan Big Five personality traits. Teori Big Five Personality tersebut dideskripsikan dengan sifat kepribadian OCEAN yang memiliki akronim Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroiticsm.

Dalam sejarahnya, teori psikologi kepribadian telah mengalami pengembangan tentang berapa banyak sifat kepribadian yang telah ada. Beberapa teori terdahulu juga menyatakan pendapat tentang berapa banyak kemungkinan sifat yang ada seperti daftar 16 Personality Factor milik Cattel dan teori three-factor miliki Eysenck. Bahkan belakangan teori MBTI menjadi populer di kalangan masyarakat luas.

Walaupun sudah ada perkembangan yang dilakukan oleh Cattel dan Eysenck, para peneliti merasa bahwa teori Cattel terlalu rumit dan teori Eysenck memiliki pembahasan yang sangat terbatas. Sehingga akhirnya terjadi sebuah pengembangan teori five-factor yang muncul untuk mendeskripsikan sifat yang penting dalam membangun sebuah bagian dari kepribadian.

Table of Contents

Apa itu Big Five Personality?

Big Five Personality adalah teori kepribadian yang terbagi menjadi lima dimensi: openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism.

Aspek kepribadian lima besar (big five)

Di masa sekarang, banyak peneliti yang mempercayai bahwa teradapat lima sifat kepribadian inti (Power & Pluess, 2015). Banyak bukti dari teori tersebut mulai berkembang selama beberapa tahun yang dimulai dengan penelitian D. W. Fiske (1949) yang kemudian diperjelas oleh peneliti lain seperti Norman (1967), Smith (1967), Goldberg (1981), dan McCrae & Costa (1987).

Teori lima besar atau ‘big five’ model tersebut dikategorikan sebagai sifat kepribadian yang umum. Meskipun model kepribadian five-factor tersebut didukung oleh bacaan literatur, banyak peneliti yang tidak selalu setuju dengan label yang diberikan untuk setiap dimensinya.

Setiap lima faktor (traits) kepribadian merepresentasikan dua kutub. Contohnya extraversion menunjukkan sebuah rangkaian kesatuan antara ekstraversi yang ekstrim dan introversi ekstrim. Dalam realitanya, kebanyakan orang dinilai antara dua kutub dari dimensi tersebut.

Inilah deskripsi dari lima dimensi dari Big Five Personality:

Openness

Sifat ini memiliki karakteristik yang menonjol dalam imajinasi dan wawasan (Power & Pluess, 2015). Orang yang tinggi dalam sifat tersebut juga cenderung untuk memiliki minat yang cukup banyak. Mereka memiliki keingintahuan yang tinggi tentang dunia dan orang lain, selain itu juga memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari hal atau pengalaman yang baru.

Secara umum orang yang tinggi dalam sifat ini cenderung lebih berpetualang dan kreatif sementara orang yang rendah dalam sifat tersebut cenderung tradisional dan memiliki kesusahan dalam berpikir abstrak.

Conscientiousness

Sifat tersebut memiliki fitur yang menunjukkan tingginya cara memperhatikan, kontrol impuls yang baik, dan memiliki perilaku yang berorientasi pada tujuan (Power & Pluess, 2015). Orang yang tinggi dalam sifat tersebut cenderung terorganisir dan sangat peduli terhadap detail. Sebaliknya, orang yang rendah dalam sifat tersebut cenderung tidak menyukai struktur, suka menunda pekerjaan penting, dan cenderung untuk tidak memperdulikan hal detail dalam mengurus sesuatu.

Extraversion

Extraversion (atau extroversion) dikarakterisasikan melalui kemampuan dalam gairah, bersosial, berbicara, menyampaikan pendapat, dan cara mengekspresikan emosinya (Power & Pluess, 2015). Sifat ini diukur dalam skala perbedaan introvert dan ekstrovert.

Orang dengan ekstraversi yang tinggi lebih mudah dalam bersosial dan memiliki energi yang cukup banyak untuk dikeluarkan ketika berada dalam situasi sosial. Sementara itu, orang yang memiliki ekstraversi rendah (atau introvert) cenderung untuk menghemat dan mempunyai energi yang rendah untuk melakukan aktivitas di lingkup sosial dan cenderung menyendiri untuk bisa mengisi kembali energi untuk bersosialisasi tersebut.

Agreeableness

Tipe dimensi kepribadian ini memiliki karakteristik yang berhubungan dengan rasa percaya, altruisme, kebaikan, afeksi, dan perilaku prososial lainnya (Power & Pluess, 2015).

Orang dengan yang memiliki skor tinggi di dimensi tersebut cenderung untuk lebih mudah dalam bekerja sama dengan orang lain, senang membantu orang lain, dan mempunyai empati yang tinggi. Sementara orang dengan skor rendah di dimensi tersebut cenderung untuk lebih kompetitif dalam menghadapi orang lain bahkan bisa melakukan tindakan manipulasi terhadap orang lain tanpa masalah.

Neuroticism

Adalah karakter yang dikarakterisasikan berdasarkan perasaan seperti rasa sedih, perubahan mood, dan ketidakstabilan emosi (Power & Pluess, 2015). Orang yang memiliki skor tinggi di dimensi tersebut cenderung mudah merasa sedih, marah, gelisah, dan mengalami perubahan mood ekstrim. Sementara orang yang memiliki skor rendah cenderung untuk memiliki resiliensi yang tinggi dalam menghadapi masalah dan lebih stabil dalam menghadapi masalah.

Tes big five personality di Indonesia bisa kamu dapatkan di biro psikologi terdekat. Namun tersedia kuesioner gratis di internet.

Referensi dan jurnal:

Cherry, K. (n.d.). What are the big 5 personality traits? Diakses April 05, 2021, melalui Verywellmind.

Power, R., & Pluess, M. (2015, Juli 14). Heritability estimates of the big five personality traits based on common genetic variants. Diakses April 05, 2021, melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5068715/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *