Banyak sekali tulisan yang mengulas tentang video game, beberapa dari ulasan tersebut membahas dampak dari video game. Kebanyakan dari tulisan artikel tersebut selalu berhubungan dengan dampak negatif. Bahkan mungkin beberapa penelitian juga telah banyak membuktikan dalam topik tersebut. Kita pun sepertinya juga memiliki rasa khawatir saat kita atau orang terdekat kita bermain game akan menyebabkan kurangnya interaksi sosial, menjadi orang yang kasar, dan bisa membuat beberapa dari kita lebih stres dari kondisi sebelumnya. Tetapi tidak perlu khawatir, ada berita baik bahwa video game bisa jadi bagus untuk dalam menjaga tingkat stres kita!
Penelitian tentang Hubungan antara Bermain Game dan Stres
Banyak dari pemain game merasa bahwa dengan melakukan aktivitas video game termasuk game yang berbau kekerasan adalah salah satu cara untuk melepas stres dan menikmatinya bersama dengan teman-teman.
Walaupun begitu, banyak penelitian yang dilakukan terhadap topik video game muncul dengan anggapan bahwa game tersebut dapat meningkatkan stres atau bahkan bisa saja membahayakan secara psikokologis. Well, memang benar adanya tetapi hal tersebut hanyalah separuh dari maksud peneliti, ada bukti untuk mendukung anggapan tersebut.
Beberapa studi menunjukkan bahwa ketika situasi di dalam game yang penuh dengan rasa stres juga bisa terbawa dalam dunia nyata. Studi lain juga menunjukkan bahwa ketika seseorang bermain video game dengan tema kekerasan, juga ada kemungkinan lebih tinggi untuk bertindak secara agresif ketika berada di dalam tempat tes laboratorium. Contohnya adalah pemain yang memainkan video game dengan tema kekerasan selama 20 menit memiliki kemungkinan untuk berteriak terhadap subjek lain ketika diberi kesempatan, sehingga hal tersebut diindikasikan sebagai bentuk dari agresi (Hasan Y., Bègue L., Bushman B.J., 2012).
Menurut penulis hal tersebut wajar terjadi kepada semua pemain apalagi jika kamu adalah orang yang suka bermain game dengan tingkat kesulitan tinggi. Contohnya, bermain game franchise dari Bandai yaitu Dark Souls atau Bloodborne, karena memang game tersebut dikenal dengan kesusahannya untuk pemain kasual yang hanya ingin bersenang-senang dalam game, rute dari game tersebut cukup rumit terutama bosnya yang bisa membuat kamu membanting controller jika kamu tidak mempunyai kesabaran untuk mempelajari gerakan dari setiap bos tersebut. So wajar saja kalau kalian mudah untuk tertekan.
Karenanya, seperti stigma kesehatan mental yang masih belum sempurna di Indonesia, stigma tentang bermain game juga masih buruk di mata masyarakat.
Lalu Bagaimana Peneliti Menunjukkan bahwa Video Game bisa Membantu Meredakan Stres
Banyaknya penelitian yang menemukan hubungan antara game kekerasan dan agresi tidak menunjukkan hubungan yang jelas antara kekerasan dalam dunia game dan agresi di dunia nyata. Contohnya seperti pemain video game yang tidak beteriak kepada orang asing setelah bermain game. Padahal agresi tersebut sering ditemukan di dalam perlakuan laboratorium dimana subjek diminta untuk melakukannya.
Begitu pula ketika respon stres dipicu oleh game, kebanyakan self-assesments yang disediakan oleh pemain game gagal untuk menunjukkan koneksi dengan masalah di kehidupan sosial, perilaku akademik, perilaku kerja, atau reaksi fisik (stres), yang menunjukkan bahwa jika terjadi efek negatif, pemain video game tersebut tidak menyadari hal tersebut dan pengaruh dari game tersebut dalam hidup mereka.
Dalam studi yang dilakukan oleh Roy Amanda dan Ferguson C.J. (2016), Mereka meneliti bagaimana kondisi pemain saat mereka bermain game dengan genre kompetitif atau kooperatif. Seperti yang diprediksi, terdapat perbedaan tingkat stres setelah bermain, terutama terhadap pemain yang memainkan game kooperatif mengalami penurunan tingkat stres yang lebih tinggi, tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan. Dalam tes yang dilakukannya, dua kelompok baik yang bermain secara kompetitif dan kooperatif mengalami penurunan dalam stres setelah bermain game.
Dalam konteks tersebut, kedua kelompok juga mempertahankan perasaan positif terhadap pemain lain, terutama dalam kelompok yang bermain kooperatif juga ada rasa saling hormat yang lebih tinggi. Hal tersebut bisa menjadi hal yang positif dalam konteks sosial dan berkurangnya rasa stres.
Hanya saja, belum ada bukti bermain game dapat membantu kesembuhan depresi ringan maupun depresi mayor.
Bagaimana Kita bisa Menggunakan Video Game untuk Penghilang Stres yang Lebih Baik
Studi yang dilakukan oleh Lobel, A., Grancic, I., dan Engels, R. (2014) terhadap pemain Starfcraft 2 untuk menentukan apakah mekanisme mengatasi stres di dalam game juga berhubungan dengan tingkat stres secara keseluruhan mereka. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa beberapa pemain yang merasa kesal terhadap game tersebut menemukan mekanisme strategi dalam mengatasi stres untuk menghadapi emosi negatifnya seperti melakukan pemecahan masalah, menggunakan mekanisme melepas stres secara personal, atau mencari dukungan sosial dari pemain lain.
Perbedaan yang unik antara orang yang dapat mengatasi rasa stres dan yang tidak dapat mengatasi rasa stresnya secara efektif adalah kemampuan untuk memonitor perasaan mereka dan kondisi internal yang mereka hadapi atau memiliki kata lain Interoceptive Awareness.
Rekomendasi Game yang Bagus Untuk Melepas Stres
Berikut adalah rekomendasi video game yang dapat melepas stres:
1. Game Kasual
Merupakan game yang dapat dimainkan selama beberapa menit lalu ditinggalkan lagi. Game tersebut memiliki berbagai tantangan yang simpel namun menarik, gameplay yang tidak panjang namun tidak membosankan, dan dapat dikerjakan kapan saja tanpa harus menaruh investasi waktu yang lama untuk dapat menikmatinya. Contoh game kasual yang dapat kamu mainkan antara lain adalah Animal Crossing, Stardew Valley, dan Minecraft.
2. Game Kooperatif
Game dengan tipe kooperatif melibatkan tantangan yang dapat diselesaikan dengan pemain lain. Keuntungan dari game tersebut adalah pemain bisa mendapatkan koneksi pertemanan melalui game yang bisa membuat kita terhibur dan juga dapat menguatkan permainan kita. Hal tersebut sama saja seperti saat kita masih muda bermain bersama teman, dan tentu saja hal tersebut tidak pergi begitu saja saat sudah dewasa.
Keuntungan dari gameplay secara kooperatif adalah pemain bisa membantu satu sama lain, yang memberikan dukungan secara simbolis dan memungkinkan satu sama lain untuk mengembangkan kemampuan dalam pemecahan masalah. Rasa positif dalam pengalaman bermain dan ‘kemenangan’ dalam game tersebut juga menguatkan kita dan membangun ketahanan kita terhadap rasa stres. Contoh game dengan fitu kooperatif antara lain adalah Genshin Impact, Monster Hunter: World, dan Minecraft.
3. Game yang Membangun Kemampuan
Game dengan genre ini dapat membangun kemampuan otak kita atau kemampuan tertentu. Dengan bermain game tersebut kamu bisa melepas konsentrasimu sejenak terhadap sesuatu yang membuatmu stres dan kamu bisa membangun kemampuan fungsi eksekutif yang dapat membantu kamu dalam menyelesaikan masalah. Game seperti catur online, game teka-teki, atau game trivia yang membutuhkan kemampuan untuk berpikir cepat bisa dijadikan sebagai pilihan.
4. Game yang Kamu Nikmati
Pada akhirnya yang mengetahui selera game untuk dinikmati sebagai penghilang stres hanya dirimu sendiri. Game yang benar-benar seru dan bisa memberikan kamu ruang untuk tidak mengalami stres, masalah yang bertambah, atau sebagai cara untuk membangun perasaan positif.
Game yang Harus Dihindari
Sederhananya jika kamu menikmati game tersebut, tentu saja itu adalah pelepas stres yang baik untuk dirimu.
Game dengan komponen sosial terutama dengan basis kooperatif bisa menjadi salah satu cara untuk melepas stres. Tetapi hal tersebut juga dapat menjadi bumerang karena dapat menghabiskan waktu atau menjadi adiktif, jadi tetap harus hati-hati.
Game yang tidak memerlukan investasi waktu yang banyak dan tidak ada pelanggaran saat memainkan game tersebut akan membuatmu lebih tidak tertekan pada situasi di dalam game. Pesan terakhir adalah perhatikan dan menilai bagaimana perasaanmu saat bermain dan setelah kamu bermain. Lalu buatlah penyesuaian diri berdasarkan hasil observasimu tersebut
Referensi:
Elizabeth Scott, M. (2020, April 5). How video games can be used for stress relief. Diterima Maret 12, 2021, dari https://www.verywellmind.com/how-video-games-relieve-stress-4110349
Hasan, Y., Bègue, L., & Bushman, B. J. (2012). Violent video games stress people out and make them more aggressive. Aggressive Behavior, 39(1), 64-70. doi:10.1002/ab.21454
Lobel, A., Granic, I., & Engels, R. C. (2014). Stressful gaming, Interoceptive awareness, and Emotion regulation Tendencies: A novel approach. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 17(4), 222-227. doi:10.1089/cyber.2013.0296
Roy, A., & Ferguson, C. J. (2016). Competitively versus cooperatively? An analysis of the effect of game play on levels of stress. Computers in Human Behavior, 56, 14-20. doi:10.1016/j.chb.2015.11.020
Kalau menurut q sih bermain game itu memang efektif untuk menghilangkan stress, cuma kita harus perlu tau kapan waktu yang tepat untuk bermain game dan berapa lama durasi kita bermain game.
Biasanya saya bermain game semi Moba seperti Mobile legends dan itu juga saya mainnya cuma sampai 2 match saja ( 1match ± = 15 menitan )
Semoga membantu salam dari saya Alfian (◍•ᴗ•◍)
Intinya kan gak semua game bikin pemicu stress/bikin kecanduan seperti yg sudah umum diketahui, padahal salah satu coping stress secara emosional adalah bermain. Termasuk bermain game. Yg pasti tergantung kebijakan individu sih dalam memilih gamenya, krn bisa jadi pengaruh perilaku juga.
Semuanya bergantung pada orang itu sendiri yaa,karena menurutku game itu memicu stress kalau seseorang tidak bisa membatasi waktu untuk main game. Game emang buat hiburan tapi kalau berlebihan bisa fatal juga.
Setiap hal dikehidupan kita memang memiliki dua sisi yaitu positif dan negatif yang akan memberi dampak ke kita tergantung dari cara kita melakukannya. Sebagai individu yang sudah sadar mengenai hal ini, harusnya kita bisa lebih bijaksana dalam melakukan apapun termasuk bermain video game ini. Dan apabila kita sudah sadar, tidak ada salahnya mengingatkan adik atau sekitar kita tentang hal ini.
Kalau menurutku tergantung sih kak, malah banyak karena game jadi Toxic Mulu , seharusnya game tuh bikin senang dan menghilangkan stress seperti artikel ini , tapi ya gitu tergantung orang yang memainkannya bisa dapat yang positif maupun negatifnya , jujur kalau aku udh GK main game, dulu kalo main game seperti ML bawaannya Toxic truss nambah dosa dan buang waktu percuma.