Halo, Kawan! Siapa yang sedang butuh bahan bacaan? Kali ini, penulis akan membagi-bagikan sumber makanan otak yang bisa kalian baca untuk meningkatkan kualitas diri sekaligus memotivasi hidup. Penasaran apa saja buku pengembangan diri terbaik? Mari simak artikel ini!
1. Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya oleh Ajahn Brahm
Buku ini bisa dibilang menjadi salah satu buku terlaris Ajahn Brahm karena pembawaan dalam tulisannya yang ringan dan bisa dipahami semua orang dari berbagai kalangan. Ajahn Brahm sendiri merupakan guru spiritual yang selalu diundang menjadi pembicara di kampus-kampus dan seminar di berbagai negara. Kisah-kisah dalam buku ini juga sebagian besar berasal dari pengalaman Ajahn Brahm, baik pengalaman masa kecil hingga jadi pembicara.
Apabila Kawan-kawan pembaca ingin belajar mindfulness atau meditasi dengan cara yang asyik, buku ini bisa jadi pilihan, sebab secara tidak langsung, Ajahn Brahm mengajarkan kita tentang inti dari mindfulness lewat kisah-kisahnya, yakni menjalani hidup apa adanya, melepaskan masa lalu, dan tidak mencemaskan masa depan atau menuntut terlalu banyak dari hidup.
2. The Book of Ikigai oleh Ken Mogi
Buku ini merupakan salah satu dari beberapa buku self-improvement pertama yang penulis baca karena tertarik dengan materi yang disampaikan. Ikigai adalah falsafah hidup orang Jepang yang telah diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari keseharian hingga dunia karir. Maksud ikigai adalah bersungguh-sungguh dan fokus dengan apa yang dikerjakan, selalu mengembangkan diri, dan meningkatkan kualitas hubungan dengan lingkungan.
Ken Mogi tidak hanya menjelaskan ikigai secara konseptual, namun juga melalui contoh-contoh spesifik dari kehidupan sehari-hari orang Jepang. Membaca buku ini seperti kuliah umum yang mengasyikkan dan penuh petualangan, karena kita tidak hanya akan mendapat pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas diri, namun juga menyelami budaya Jepang lebih mendalam.
3. 13 Things Mentally Strong People Don’t Do oleh Amy Morin
Siapa pun di dunia ini pasti pernah dilanda masalah, entah seberapa besarnya. Tapi, siapa sangka beberapa orang mampu mengatasi masalah mereka dengan cara yang mudah: memiliki keyakinan diri. Inilah yang disampaikan Amy Morin dalam bukunya.
Ia mengajak pembaca untuk melepaskan kekhawatiran akan suatu masalah dan merasa percaya diri dalam menghadapi tantangan apa pun dalam hidup. Ia juga memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, entah dari pengalaman pribadi atau orang-orang lain. Penyampaian buku ini juga cukup sederhana sehingga tidak bertele-tele, sehingga buku ini cocok jadi bacaan santai.
4. Berani Tidak Disukai oleh Ichiro Kishimi & Fumitake Koga
Selain kurang percaya diri dalam menangani masalah-masalah hidup, pasti kita pernah merasa kurang yakin dengan kepribadian kita, bukan? Tidak peduli di mana pun dan kapan pun, pasti akan ada orang yang mengkritik kita.
Bahkan, tak jarang kita dibenci orang tanpa alasan yang jelas. Hal-hal semacam ini memang menyebalkan, apalagi kalau setting-nya adalah dunia kerja. Pastinya, tekanan emosional ini akan membuat kita kurang produktif atau teralienasi dari lingkungan kerja.
Nah, menurut Kishimi dan Koga, kita memang tidak bisa merubah pola pikir orang begitu saja, namun kita mampu merubah pola pikir dalam mempersepsi reaksi orang terhadap kita. Cobalah luangkan waktu untuk membaca buku ini, dan rasakan empowerment yang besar dalam diri kalian!
5. Goodbye Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang oleh Fumio Sasaki
Siapa yang pernah mendengar nama Marie Kondo? Jika nama itu tidak asing bagi kalian, tentu kalian pernah mengenal atau setidaknya membaca salah satu bukunya yang viral di kalangan literasi: The LIfe-changing Magic of Tidying Up.
Buku Fumio Sasaki juga mengajarkan kita hal yang mirip, namun ketimbang fokus pada tekniknya, Sasaki mengajak kita menyelami kehidupan beberapa orang yang dia wawancara, yang sudah menerapkan hidup minimalis, mulai dari ibu rumah tangga, pekerja, hingga fotografer yang sering traveling ke mana-mana, untuk berbagi kisah-kisah inspiratif.
Jika kalian termasuk orang yang mau menerapkan hidup minimalis tapi belum punya motivasi untuk memulainya, buku ini wajib masuk wishlist kalian!
6. The 5 Essential People Skills oleh Dale Carnegie
Membangun hubungan interpersonal dengan orang-orang dalam setting dunia kerja memang tidak semudah yang dibayangkan. Ada kalanya setiap kita menyampaikan sesuatu, rekan kerja atau atasan menyalah artikan maksud kita. Tidak jarang pula, kita sulit menolak permintaan rekan kerja atau atasan karena takut dianggap egois atau pemalas. Padahal sebetulnya, menyampaikan keadaan pribadi secara asertif itu sangat diperlukan agar tercipta work life balance.
Nah, melalui buku ini, Dale Carnegie mengajarkan 5 teknik penting dalam berkomunikasi efektif sekaligus asertif yang bisa kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam setting pekerjaan. Buku ini juga akan cocok buat kalian yang punya kesulitan berkomunikasi atau bersosialisasi dengan rekan-rekan kerja, sehingga kualitas hubungan dan teamwork dapat terjaga dengan baik.
7. The Power of Now oleh Eckhart Tolle
Tidak ada seorang pun yang mudah menerima kenyataan, apalagi bila kenyataan hidup yang kita dapatkan begitu pahit. Sebagai contoh, kita gagal dipromosikan kerja, atau tidak diterima di perusahaan favorit, atau dikhianati oleh teman sendiri. Namun, kita tidak bisa hidup dalam bayang-bayang masa lalu dan membawa beban itu seumur hidup. Kita harus melepaskannya, meskipun sulit, dan hidup di masa sekarang.
Eckhart Tolle tidak hanya memberikan banyak petuah melalui narasi buku ini, namun sekaligus mengajak kita mengaktualisasikan diri lewat kemampuan yang kita miliki. Isi buku ini pantas menjadi bahan renungan bila kita sedang sedih atau kurang motivasi hidup. Penulisannya kompleks, tapi menyentuh, sehingga kalian akan mendapatkan banyak insight melalui buku ini.