Saat kita terbangun, kasur menjadi titik gravitasi yang paling kuat. Nyaman, empuk, dan membuat ingin rebahan sampai harus meninggalkan kasur. Orang-orang sukses juga merasakan hal yang sama, tetapi mereka menemukan solusi untuk memulai hari produktif mereka. Kunci mereka untuk mengawali hari mereka adalah mandi air dingin. Diawali dengan pernyataan tersebut, artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mandi air dingin terhadap keadaan mental kita.
Semua yang Psikologis itu Biologis
Kalau kita mandi air dingin, pasti melibatkan tubuh juga bukan? Mandi air dingin memiliki hubungan yang erat pada tubuh fisik kita. Justru, mandi air dingin bisa memengaruhi senyawa dan hormon di tubuh kita. Kenapa yang pengaruhnya ke hormon dan tidak langsung ke perasaan kita? Mungkin aku mulai dengan hubungan tubuh dan pikiran kita, atau kerennya..
“Everything Psychological is Biological” – David Guy Myers, Psikolog asal Amerika
Itulah doktrin yang saya dapat selama belajar Biopsikologi saat di Psikologi UGM. Menurut doktrin ini semua fungsi-fungsi psikologis seperti; emosi, pikiran, ingatan, dan identitas terletak pada tubuh dan otak. Karena argumen itu, penelitian-penelitian terbaru didorong kepada arah biologi agar mampu memahami hal-hal yang terjadi di otak secara faktual dan saintifik.
Contoh penelitian-penelitian yang pendekatan ini adalah:
- Perubahan senyawa kimiawi di otak
- Hal-hal yang berhubungan dengan gen, seperti DNA
- Cara kerja otak dan fungsi masing-masing bagiannya
Pendekatan ini berharap untuk “secara teoritis” memahami dan memprediksi perilaku manusia. Memang sedikit idealistis, tetapi jika semua kejadian psikologis bisa dilacak kembali kepada penyebab biologis, maka hampir segala fenomena psikologis mampu divalidasi secara empiris melalui metode-metode saintifik.
Reaksi Tubuh Saat Mandi Air Dingin
Setelah mandi air dingin, kita selalu merasa segar dan pastinya dingin. Mandi air dingin selalu menjadi topik pembicaraan yang trending di antara para miliarder, figur-figur yang sukses baik di media sosial, YouTube, bahkan mandi air dingin selalu disebutkan dalam artikel-artikel Pseudo-Psychology, alias ilmu psikologi yang tidak saintifik. Jadi apa sih yang terjadi ketika mandi air dingin?
1. Mandi Air Dingin Bisa Bikin Good Mood
Secara umum, tubuh kita memerlukan senyawa norepinephrine untuk mengatur mood dan kemampuan kognitif. Justru ketika tubuh kekurangan norepinephrine, kamu akan merasa susah untuk memperhatikan, kemampuan fokus dan berpikir yang lebih buruk, energi rendah, dan mood yang jelek (Friedman, Adler, & Davis, 1999).
Saat mandi air dingin, tubuh melepaskan plasma noradrenaline dan dopamine, sebanyak 530% dan 250% (Šrámek, Šimečková, & Janský, 2000). Kedua senyawa itulah yang membuat kita merasa lebih bahagia, fokus, dan membuat mood lebih baik (Ressler & Nemeroff, 1999).
Efek-efek yang serupa juga ditemukan pada orang-orang yang sering berenang di musim dingin. Setelah sesi winter swimming, para perenang melaporkan rasa lelah, stress, dan bad mood yang berkurang. Para perenang tersebut juga mengatakan bahwa kegiatan berenang itu meningkatkan general well-being mereka (Huttunen, Kokko, & Ylijukuri, 2004).
Berdasarkan dari publikasi healthline, ditemukan jika mandi air dingin juga mampu menurunkan kortisol, sebuah hormon yang berhubungan dengan tingkat stres (Wilson, 2017).
2. Badan Lebih Resilien setelah Mandi Air Dingin
Rutinitas mandi air dingin yang diiringi olahraga rutin mampu memengaruhi kesehatan secara positif. Riset Buijze, Siereveld, van der Heijden, Dijkgraaf, dan Frings-Dresen (2016) menunjukkan menurunnya jumlah partisipan yang izin sakit sebesar 54% setelah menjalani mandi air dingin selama 30-60 detik dan olahraga secara rutin.
Wah keren kan? Kalian bisa memulai dengan menggunakan sedikit air dingin dulu, biar badannya nggak “kaget”. Setelahnya kalian juga bisa memulai kebiasaan hidup sehat, sekaligus mempersiapkan diri untuk kuliah online.
Menariknya, mandi air dingin juga digunakan sebagai ritual untuk menghadapi hari. Mandi air dingin kerap digunakan sebagai latihan agar lebih resilien atau “membentuk mental” karena reaksi fisik tubuh kita. Saat terkena air, insting tubuh adalah menghindar agar tidak kedinginan. Namun, pada saat itu juga kita bisa melawan insting tersebut dan mengendalikan tubuh untuk menghadapi air dingin itu.
3. Mandi Air Dingin itu Aman Kok!
Ada banyak mitos yang menyelimuti mandi air dingin dan mandi malam-malam. Katanya mandi air dingin bisa bikin rematik, nggak sehat, atau membuat kita tidak bisa tidur. Namun meskipun ada sedikit benarnya, mitos ini kurang tepat ya teman-teman. Berikut penjelasannya;
- Mandi Air Dingin saat malam hari tidak membuat kita rematik, tetapi mandi air dingin dapat memperparah gejala pasien rematik (Dr. Pittara, 2019).
- Mandi saat malam hari dengan air hangat justru bisa mengurangi rasa stress, membuat badan lebih rileks, dan tidur akan menjadi lebih nyenyak (Haghayegh, Khoshnevis, Smolensky, Diller, & Castriotta, 2019).
- Mandi air dingin sebelum tidur itu counterproductive karena mandi air dingin itu membuat badan lebih segar dengan meningkatkan senyawa jumlah kortisol (hormon yang bikin badan lebih terjaga) dan norepinephrine (Buijze, Sierevelt, van der Heijden, Dijkgraaf, & Frings-Dresen, 2016).
Begitu ya teman-teman, jadi jangan sungkan untuk mencoba mandi air dingin baik di pagi, siang, atau malam hari. Namun, kalau kondisi badan kalian sedang tidak sehat disarankan untuk mandi air hangat saja ya.
Penutup:
Seiring waktu, mandi air dingin dapat membantumu menurunkan gejala kecemasan. Hal ini disebabkan oleh dampak air dingin terhadap hormon, gejala tubuh, dan memiliki peran mindfulness. Meskipun begitu, mandi air dingin tidak dapat menggantikan peran psikolog pada kasus-kasus kecemasan yang berat ya.
Daftar Pustaka
- Buijze, G. A., Sierevelt, I. N., van der Heijden, B. C. J. M., Dijkgraaf, M. G., & Frings-Dresen, M. H. W. (2016). The Effect of Cold Showering on Health and Work: A Randomized Controlled Trial. PLOS ONE, 11(9), e0161749. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0161749
- Dr. Pittara. (2019, October 21). Rematik. Retrieved January 29, 2022, from Alodokter website: https://www.alodokter.com/rematik
- Friedman, J. I., Adler, D. N., & Davis, K. L. (1999). The role of norepinephrine in the pathophysiology of cognitive disorders: potential applications to the treatment of cognitive dysfunction in schizophrenia and Alzheimer’s disease. Biological Psychiatry, 46(9), 1243–1252. https://doi.org/10.1016/s0006-3223(99)00232-2
- Haghayegh, S., Khoshnevis, S., Smolensky, M. H., Diller, K. R., & Castriotta, R. J. (2019). Before-bedtime passive body heating by warm shower or bath to improve sleep: A systematic review and meta-analysis. Sleep Medicine Reviews, 46, 124–135. https://doi.org/10.1016/j.smrv.2019.04.008
- Huttunen, P., Kokko, L., & Ylijukuri, V. (2004). Winter swimming improves general well-being. International Journal of Circumpolar Health, 63(2), 140–144. https://doi.org/10.3402/ijch.v63i2.17700
- Ressler, K. J., & Nemeroff, C. B. (1999). Role of norepinephrine in the pathophysiology and treatment of mood disorders. Biological Psychiatry, 46(9), 1219–1233. https://doi.org/10.1016/s0006-3223(99)00127-4
- Šrámek, P., Šimečková, M., Janský, L. et al.(2000). Human physiological responses to immersion into water of different temperatures. Eur J Appl Physiol 81, 436–442 . https://doi.org/10.1007/s004210050065
- Wilson, D. (2017). Cold Shower Benefits for Your Health. Retrieved January 28, 2022, from Healthline website: https://www.healthline.com/health/cold-shower-benefits