bad boy

Mengapa Cewek Suka Cowok Bad Boy?

Sebelum kita masuk pada artikel, penulis akan mengungkapkan sebuah prediksi menarik. Apa itu? Kemungkinan besar 90% pembaca artikel ini dipastikan dari kaum hawa. Tapi kalau boleh jujur, topik ini memang sangat relevan dari generasi ke generasi.

Table of Contents

Bad Boy di Layar Kaca

Di film dan serial televisi Amerika, tokoh-tokoh bad boy dimulai dari Barney di How I Met Your Mother, Joe Goldberg di You, Dean Winchester di Supernatural, hingga Loki di film-film Marvel memiliki penggemar setia yang kebanyakan terdiri dari kaum hawa. Di anime, sebut saja karakter-karakter kesayangan penggemar wanita kebanyakan tergolong bad boy, seperti Sasuke Uchiha di Naruto, Shoto Todoroki di Boku no Hero Academia, hingga Levi Ackerman di Attack on Titan.

Perfilman Indonesia pun tidak kalah pesona bad boy-nya, sebut sajasi Boy dalam Catatan si Boy, Rangga di Ada Apa dengan Cinta, Keenan di Perahu Kertas, atau Dilan di Dilan 1991. Semua karakter itu memiliki sifat yang berbeda, namun tema penokohannya sama, mereka termasuk dalam sebuah trope yang dinamakan bad boy.

Apa itu trope? Menurut Urban Dictionary, trope adalah istilah untuk pengelompokan sebuah tipe karakter pada karya sastra atau film yang sering dipakai untuk menciptakan plot dalam cerita. Trope seringkali didasarkan pada fenomena sosial atau psikologis yang terjadi di masyarakat, serta stereotip yang melekat pada kelompok individu tertentu.

Maka dari itu, tak heran bahwa bad boy akrab diberikan pada pria dengan karakter pembangkang, doyan selingkuh, tidak suka menyesuaikan diri dengan norma, dan tak jarang memiliki perilaku yang kurang berkesan di mata orang lain. Mereka diasosiasikan dengan anggota geng motor, bertato, suka tebar pesona, atau sporty.

Namun, beberapa di antara mereka juga ada yang tertutup dan pendiam dengan sikap misterius dan sukar ditebak, layaknya Rangga atau Keenan. Jadi, bagaimana mungkin seorang pria yang terkesan rumit menjadi idola kaum hawa?

Mengapa Bad Boy Menjadi Idaman Kaum Hawa?

Fakta 1: Bad Boy Lebih Atraktif Secara Seksual

Dikutip dari Psychology Today, sebuah riset membuktikan bahwa pria akan cenderung memiliki trait negatif yang disebut Dark Triad, yaitu narsisme, psikopat, dan machiavellianism. Ironisnya, ketiga trait ini justru dianggap sebagai karakteristik yang memikat secara seksual oleh wanita, karena orang-orang yang memiliki trait ini akan tampak menawan dan karismatik, serta cenderung punya kepribadian mandiri, dominan, dan achievement-oriented.

Kebanyakan dari mereka juga terkesan playboy dan suka tebar pesona. Namun, tetap saja karena Dark Triad termasuk dalam kategori trait negatif, banyak konsekuensi yang harus dihindari. Lihat saja Patrick Bateman dalam film American Psycho. Dikisahkan, ia adalah pria kaya nan karismatik, yang dikenal sebagai playboy kelas kakap. Di dunia nyata, pria-pria seperti Rodney Alcala dan Ted Bundy adalah contoh playboy yang berbahaya karena mereka menggunakan pesona sebagai umpan untuk memikat wanita-wanita yang lengah hingga meregang nyawa.

Fakta 2: Wanita Menyukai Tantangan

Cobalah kalian para wanita tutup mata sejenak. Bayangkan kalian menonton anime, drama, atau film kesukaan kalian. Ada dua karakter pria di situ. Karakter pertama adalah seorang pria necis. Ia selalu membawa mobil dan iPhone terbaru. Sikapnya sopan dan memperlakukan kalian seperti ratu. Pria kedua adalah pria yang tidak terlalu rapi dalam berpakaian, alias selalu mengenakan hoodie dan jaket kulit. Ia terkesan cuek, dingin, dan playing hard to get. Dari kedua pria itu, mana yang menurut kalian lebih menarik untuk didekati?

Kalau diperkirakan, sekitar 80% wanita pasti memilih pria kedua, karena kenyataannya, daya tarik pria yang sukar ditebak dan tidak biasa akan membangkitkan perasaan tertantang dalam diri wanita. Inilah mengapa di film, drama, atau anime bergenre romansa, kita sering menemukan karakter cowok rebel, playboy, dan misterius yang dikejar-kejar cewek cerewet. Namun, kebanyakan perasaan tertantang ini hanyalah sensasi yang diinginkan sementara, karena meskipun memikat, kenyataannya bad boy masih dianggaptak layak untuk diajak berkomitmen jangka panjang. So, there’s still hope for nice guys, after all!

Fakta 3: Faktor Lingkungan Sosial Mempengaruhi Preferensi Wanita

Faktor latar belakang budaya dan lingkungan juga bisa mempengaruhi kecenderungan seorang wanita tertarik dengan bad boy. Budaya patriarki yang mengakar kuat di masyarakat dapat mempengaruhi persepsi tentang gambaran ‘wanita idaman,’ yakni penurut, kalem, dan pastinya bukan yang suka aneh-aneh.

Belum lagi, riset oleh Karmi (2021), internalisasi nilai-nilai bahwa seorang wanita dengan karakteristik yang kurang berkenan di mata masyarakat harus di-repress akan menimbulkan krisis identitas seorang wanita. Hal ini dibenarkan oleh Nando Pelusi, Ph.D., kontributor Psychology Today, bahwa di setiap diri manusia, tidak terkecuali laki-laki dan perempuan, ada dorongan primitif yang selalu ingin dilepaskan.

Karena keadaan lingkungan mengharuskan kita beradaptasi, beberapa orang pun melakukan tindakan-tindakan yang tak biasa untuk menantang norma sosial. Dikutip dari Upjourney, kondisi budaya yang mengharuskan wanita menjaga feminitasnya juga bisa memicu keinginan melepaskan diri demi merubah gambaran diri dari good girl menjadi bad girl, salah satunya dengan mengencani bad boys.

Fakta 4: Wanita Itu Makhluk Empatik

Menurut John Gray dalam buku Men are from Mars and Women are from Venus, wanita digambarkan sebagai makhluk empatik, berbeda dengan pria yang digambarkan memiliki kecenderungan logika yang tinggi. Maka dari itu, dalam menyelesaikan masalah atau menghadapi situasi sosial, wanita cenderung akan menggunakan perasaan.

Selama ini, gambaran yang melekat di masyarakat adalah pria cenderung punya sifat protektif yang tinggi dengan pasangannya. Namun sebetulnya, wanita juga bisa demikian, namun sifat protektif wanita didasarkan pada kelekatan emosional.

Ada rasa ‘kasihan’ yang muncul dari diri wanita terhadap pria-pria ini, karena mereka tak ragu menunjukkan ketidaksempurnaannya. Bad boys yang cenderung misterius juga memicu rasa penasaran wanita untuk mengetahui lebih dalam tentang mereka.

Fakta 5: Trauma Keluarga dan Masa Lalu

Selain lingkungan sosial, keluarga yang broken home atau pengalaman KDRT juga bisa memicu ketertarikan seorang wanita dengan bad boy. Meskipun tidak dialami secara langsung, namun trauma yang disebabkan karena kurangnya kasih sayang dari ayah dapat mempengaruhi persepsi wanita tentang life partner mereka.

Selain dari keluarga, pengalaman dari hubungan romantis sebelumnya seperti pernah mengalami toxic relationship juga bisa dijadikan faktor. Salah satunya kasus meninggalnya seorang influencer, Gabby Petito, adalah contohnya. Gabby diduga dibunuh oleh Brian Laundrie, mantan kekasihnya, yang terkenal narsistik dan abusif.

Sebelum ditemukan tewas, polisi sempat mendapatkan rekaman video dari kamera parkir di mobil Gabby yang menunjukkan Gabby disiksa oleh Brian, lalu dilerai dua petugas di jalan tol.

Saat ditanya, Gabby berkali-kali mengaku ia yang salah dan merasa ia pantas menerima perlakuan Brian. Sikap menyalahkan diri dan tak berdaya merupakan pertanda battered woman syndrome, sebuah kondisi psikologis yang berkembang karena seorang wanita korban kekerasan.

Apakah Bad Boy Selamanya Buruk?

Now, the real question here, apakah semua bad boy berpotensi melakukan kejahatan? Meskipun bukti-bukti yang ada secara empiris menyatakan bad boy lekat dengan kebiasaan-kebiasaan destruktif yang bisa berpotensi melakukan kejahatan, belum tentu semua lelaki dengan gambaran bad boy melakukannya.

Penelitian terkini mencatat bahwa gangguan kepribadian Dark Triad yang lekat dengan gambaran bad boy dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari genetik, keluarga, ekonomi, sosial, dan budaya.

Teori lain adalah, layaknya good girl dan bad girl, bad boy adalah sebuah persona yang kita kembangkan sebagai respon terhadap keadaan sosial. Apa itu persona? Menurut kamus Merriam-Webster, persona adalah sisi diri manusia yang ditampilkan kepada orang lain.

Menurut pandangan psikoanalisis, Carl Jung mengatakan bahwa persona bukanlah diri autentik seseorang, yang artinya bisa jadi seorang individu hanya mengenakan “topeng” bad boy untuk menutupi ketidaksempurnaan pada dirinya. Memang, tidak ada salahnya bila kita ingin menampilkan diri sendiri sebagai bad boy agar wanita tertarik.

Namun, apabila kita terlalu lekat dengan persona, pada akhirnya, semakin besar pula bayang-bayang (shadow self) yang harus kita tutupi. Alhasil, kita akan kehilangan jati diri. Lalu, apa yang harus dilakukan cowok-cowok bila ingin menaklukkan hati wanita selain jadi bad boy? Jawabannya gampang, jadilah lelaki badass!

Bonus Tips: Cara Menjadi Lelaki Badass

Badass adalah istilah bagi individu yang tak hanya tegas dalam bersikap, namun juga matang secara emosional. Sebuah channel Youtube bernama Alpha M menyinggung tentang bagaimana menjadi lelaki badass tanpa harus bersikap buruk, antara lain:

1. Kamu bebas melakukan apa pun, tapi kalau berbuat salah, harus tetap bertanggung jawab!

Sebagai seorang manusia, kita memang seharusnya meminta maaf jika kita berbuat kesalahan. Apalagi kalau sampai menyakiti orang lain. Namun, minta maaf saja tidak cukup. Kamu harus bertanggung jawab atas kesalahanmu, dan yang terpenting, jangan mengulanginya lagi.

2. Jangan suka umbar janji, tentukan prioritas agar kamu tak kewalahan!

Sebagai pria, kamu mungkin berpikir bahwa setiap wanita ingin dibahagiakan atau dimanjakan, namun kamu harus sadar bahwa kamu tidak bisa membahagiakan semua orang. Kamu punya hak untuk menikmati hari-harimu dengan tenang tanpa terbebani oleh kewajiban membahagiakan orang, apalagi kalau sampai mengorbankan moral dan integritas.

3. Ekspresikan gayamu dengan bebas!

Kita selalu mengenal bad boy sebagai sosok yang tidak peduli dengan norma sosial atau slengekan, sehingga kesannya tidak punya sopan santun. Namun, jika dilihat dari sisi lain, memiliki gaya pribadi itu tidak ada salahnya, karena bagaimanapun juga, itu adalah cara mereka mengekspresikan diri.

Sesekali kamu perlu melakukannya, karena kamu pasti memiliki satu sisi unik dan kreatif dalam dirimu. Bila kamu tak punya ide penampilan yang unik, ekspresikan gaya dari hobi atau bakatmu. Suka olahraga? Suka menggambar? Tunjukkanlah dirimu!

4. Percaya diri adalah kunci!

Yang keempat, ingatlah bahwa trait yang paling menonjol dari seorang bad boy adalah percaya dirinya yang tinggi, sehingga tak mengherankan bila ia mampu berpindah dari satu wanita ke wanita lainnya. Trait ini bisa kamu pinjam kalau kamu ingin menjadi lelaki badass.

 Apabila kamu merasa kurang populer di mata wanita, cobalah untuk jangan ragu memulai duluan. Entah itu chat duluan, memulai percakapan, atau menawarkan bantuan.

5. Rajinlah merawat diri luar-dalam!

Yang terakhir ini penting sekali bagi cowok-cowok untuk diketahui. Tidak ada wanita yang mau sama cowok yang tidak merawat diri. Maksudnya merawat diri bukan hanya memperindah bentuk fisik dengan suka ke gym atau grooming ke salon, tetapi juga secara psikologis.

Sangar boleh di penampilan, tapi jiwamu harus tetap rupawan. Ingin bukti? Coba buka Google! Rocker berpakaian nyentrik seperti mendiang David Bowie saja bisa memperistri Iman, seorang supermodel.

Jadi, untuk para pria yang membaca artikel ini, bukan masalah rambut licin atau pakaian necisnya yang diincar wanita, melainkan bagaimana kamu membawa diri dengan aura positif yang menarik. Di akhir kata, you can still appear as a bad boy, or badass, but please, don’t be a bad guy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *