logo kampuspsikologi

  • Home
  • Editor’s Picks
  • Kuliah Psikologi
  • Kesehatan Mental
    • Depresi
    • Gangguan Mental
    • Kecemasan
  • Wawasan
    • Emosi
    • Kepribadian
    • Perempuan
    • Psikologi Industri dan Organisasi
    • Romansa
    • Seksualitas
    • Teori
    • Tips & Trick
  • Serba-Serbi
FacebookInstagramYoutubeEmail
logo kampuspsikologi

Pandangan Psikologi tentang Hybrid Workplace

by Galuh SaraswatiSeptember 17, 2021October 1, 2021

Sejak adanya pandemi, banyak orang dipaksa untuk bekerja secara virtual. Sudah 1.5 tahun, para pekerja terbiasa dengan metode kerja virtual. Ke depannya, akan banyak perusahaan yang membebaskan para karyawannya untuk dapat bekerja di mana pun.

Mulai bulan Mei 2020, Twitter telah mengumumkan bahwa karyawannya akan bekerja secara virtual tanpa batas waktu. Selain itu, Mark Zuckerberg memberikan kesempatan bekerja 50:50 antara rumah dan kantor dalam 10 tahun mendatang. Dengan adanya metode kerja virtual ini, muncul istilah hybrid model. Nah, sebetulnya apa sih hybrid model? Yuk, simak penjelasannya menurut PIO berikut ini.

Table of Contents

  • Hybrid Model Office
  • Dampak Positif Hybrid Work
    • 1. Meningkatkan produktivitas
    • 2. Work-life balance
    • 3. Tingkat stres yang rendah
  • Strategi Memaksimalkan Hybrid Work
    • 1. Pemimpin dan management
    • 2. Komunikasi
    • 3. Budaya dan nilai

Hybrid Model Office

Hybrid model adalah sebuah organisasi yang bekerja bukan di satu atap secara bersamaan namun terhubung melalui teknologi dari berbagai lokasi (Daft, 2010). Cara kerja didukung dengan komputer dan internet.

Berbicara tentang hybrid work, ada dua aspek penting yaitu tempat dan waktu. Selama ini, pemahaman tentang bekerja adalah mengerjakan suatu tugas di tempat tertentu di jam yang sudah ditentukan. Namun, hybrid work memberikan kebebasan para karyawan untuk bekerja di mana pun dan kapan pun.

Model kerja metode hybrid workplace ini hanya dapat diterapkan pada pekerjaan tertentu. Pekerjaan seperti keuangan, manajemen bisnis dan pekerjaan administrasi lainnya dapat diselesaikan tanpa harus datang ke kantor. Namun, untuk beberapa pekerjaan seperti kesehatan, peternakan, perhotelan dan kawasan industri perlu bekerja di kantor.

Dampak Positif Hybrid Work

1. Meningkatkan produktivitas

Hybrid work model sangat menekankan pada kebebasan karyawan. Mengacu pada job chracteristics model Hackman & Oldham (1975) bahwa sebuah desain pekerjaan yang memberikan autonomi akan mempengaruhi motivasi karyawan. Karyawan memiliki kebebasan untuk bekerja kapan pun dan di suatu tempat yang menurutnya nyaman dan dapat meningkatkan produktivitas.

2. Work-life balance

Saat bekerja work from office, perlu melakukan perjalanan pulang dan pergi. Bahkan, selama berjam-jam waktu kita habis untuk melakukan perjalanan. Model hybrid work memudahkan kita untuk tidak perlu melakukan perjalanan ke kantor. Waktu yang biasanya digunakan untuk perjalanan, kali ini dapat digunakan untuk melakukan hal yang kita sukai atau dimanfaatkan untuk me time. Hasilnya, work-life balance pun terjaga.

3. Tingkat stres yang rendah

Penelitian yang dilakukan oleh menemukan bahwa bekerja jarak jauh cenderung memiliki tingkat stres kerja yang rendah. Pekerja lebih menghemat waktu sehingga bisa menghabiskan banyak waktu dengan keluarga (Bailey & Kurland, 2002). Selain itu mereka tidak perlu menghadapi kemacetan jalan.

Strategi Memaksimalkan Hybrid Work

Hybrid work tidak hanya sebatas kebebasan bekerja kapan pun dan di mana pun, namun perlu memperhatikan bagaimana tugas dapat terselesaikan dengan baik dan maksimal. Menurut Phillips (2020) ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk menerapkan hybrid work. Berikut penjelasan 3 hal tersebut:

1. Pemimpin dan management

Kepemimpinan dan manajemen yang efektif menjadi faktor penting dalam kesuksesan hybrid work. Mengelola remote teams sama halnya dengan mengelola kelompok biasa. Namun, ketika bekerja jarak jauh para pemimpin perlu membangun kepercayaan dan rasa hormat.

Model hybrid work memang fokus pada fleksibilitas namun bukan berarti dengan mudahnya memberikan ketidakpastian. Misalnya, jika sudah dijadwalkan meeting dengan anggota tim perlu datang tepat waktu dan tidak membatalkan begitu saja. Tepat waktu merupakan bentuk rasa hormat dan komitmen pada anggota tim.

Pekerja jarak jauh cenderung bekerja hingga 20% lebih lama dari biasanya sehingga diperlukan dukungan dari pimpinan. Pemimpin perlu memperhatikan kondisi kesejahteraan mental anggota tim agar pekerjaan ini tidak menyebabkan stres maka dari itu diperlukan pemimpin yang memiliki empati.

2. Komunikasi

Komunikasi menjadi hal utama dalam menyelesaikan tugas dengan baik dan maksimal. Komunikasi efektif adalah hal vital untuk memastikan semua karyawan menerima dan memahami informasi. Dibutuhkan rencana untuk melakukan pertemuan rutin dengan seluruh tim dan melakukan one to one sessions.

Pertemuan rutin merupakan wadah untuk menyampaikan tujuan, agenda dan membahas hal-hal penting. Disamping itu, menjadi sarana untuk berinteraksi dengan rekan kerja. Dari kegiatan ini dapat memunculkan rasa percaya dengan tim dan mengenal lebih jauh.

Tidak dipungkiri lagi manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan interaksi. Perlu membuat agenda informal di luar kegiatan pekerjaan agar lebih akrab dengan rekan kerja. Misalnya makan malam bersama secara virtual.

3. Budaya dan nilai

Setiap perusahaan tentunya memiliki nilai-nilai yang diusung. Tantangan bekerja jarak jauh adalah mempertahankan budaya dan nilai organisasi. Nilai organisasi bukan hanya sebatas pemahaman melainkan diwujudkan dalam perilaku kerja.

Sebuah umpan balik yang negatif ternyata dapat mengikis budaya dan menciptakan sikap apatis. Pastikan bahwa memberikan umpan balik yang membangun agar karyawan merasa dihargai. Selain itu perlu memberikan apresiasi atas pencapaian.

Pekerja jarak jauh terkadang merasa terisolasi dengan rekan-rekan kerjanya. Memberikan umpan balik yang membangun dan apresiasi merupakan cara agar karyawan merasa menjadi bagian dari kelompok dan organisasi.


Diprediksi, hybrid model akan diterapkan oleh banyak perusahaan dan model ini sangat cocok dengan karakter generasi milenial. Diharapkan dengan hybrid work banyak karyawan yang lebih produktif dan bahagia.

Referensi

  • Bailey, D., & Kurland, N. (2002). A review of telework research: findings, new directions and lessons for the study of modern work. Journal of Organizational Behavior, 383-400.
  • Daft, R. L. (2010). Organization Theory and Design. 2008: South Western.
  • Hackman, J. R., & Oldham, G. R. (1975). Development of the job diagnostic survey. Journal of Applied Psychology, 159-170.
  • Phillips, S. (2020). Working through the pandemic: Accelerating the transition to remote working. Business Information Review, 1-6.
previous post
Apa itu Self-Healing dan Bagaimana Caranya?
next post
Toxic Masculinity dan Cara Membuatnya Lebih Sehat!
Galuh Saraswati
I have calling to encourage people to cultivate their potential.

Artikel Terkait

Work Life Balance: Mengapa Sulit Dicapai?

Neraca Cinta Dzilhaq, S.Psi.June 30, 2022June 28, 2022

Apa itu Leader-Member Exchange?

Galuh SaraswatiOctober 29, 2021October 27, 2021

Seni Memaknai Pekerjaan dengan Ikigai

Neraca Cinta Dzilhaq, S.Psi.August 25, 2021October 1, 2021

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terbaru

  • Tips Sederhana Agar Tidak Kecanduan Media Sosial
  • Ingin Wawancara Kerja Lancar? Simak Tips Mindfulness Ini!
  • 10 Ciri Psikopat Ringan Menurut Psikologi
  • Intuisi Menurut Psikologi dan Contohnya
  • Tips Menghadapi Masa Lalu dengan Penuh Keberanian
  • Alasan Psikologis Kenapa Cowok Nggak Suka Curhat

Artikel Terpopuler

15 Cara Move On Dari Mantan Ala Psikologi

Neraca Cinta Dzilhaq, S.Psi.December 15, 2020February 6, 2021
by Neraca Cinta Dzilhaq, S.Psi.

Mengenal MBTI: 8 Fungsi Kognitif yang Membentuk Kepribadian

Neraca Cinta Dzilhaq, S.Psi.January 25, 2021February 18, 2021
by Neraca Cinta Dzilhaq, S.Psi.

Jenis-Jenis Gelar Psikologi Dan Penulisannya

Adrian SuwondoFebruary 25, 2021April 10, 2022
by Adrian Suwondo

6 Alasan Memilih Jurusan Psikologi

Narko RasalatDecember 23, 2020January 25, 2021
by Narko Rasalat

Menjadi Dewasa Adalah Pilihan, Bagaimana Caranya?

Miftahun Fadhila, S.Psi.February 19, 2021February 8, 2021
by Miftahun Fadhila, S.Psi.

Perbedaan Psikologi Saintek dan Soshum, Kenali Sebelum Memilih

Adrian SuwondoFebruary 21, 2021April 10, 2022
by Adrian Suwondo
About US
KampusPsikologi.com menyediakan artikel psikologi berkualitas yang ditulis oleh mahasiswa, sarjana, dan magister jurusan Psikologi universitas ternama. Semua artikel di situs ini bersifat informasional dan tidak menggantikan pendapat ahli atau psikolog.

Selengkapnya tentang kami
Contact us: admin@kampuspsikologi.com
@2022 - kampuspsikologi.com. All Right Reserved.
logo kampuspsikologi
FacebookInstagramYoutubeEmail
  • Home
  • Editor’s Picks
  • Kuliah Psikologi
  • Kesehatan Mental
    • Depresi
    • Gangguan Mental
    • Kecemasan
  • Wawasan
    • Emosi
    • Kepribadian
    • Perempuan
    • Psikologi Industri dan Organisasi
    • Romansa
    • Seksualitas
    • Teori
    • Tips & Trick
  • Serba-Serbi
Go to mobile version