saudara

Hubungan Urutan Kelahiran dan Kepribadian, Apakah Ada?

Apakah kamu pernah mendengar informasi perihal urutan kelahiran dan kepribadian? Misal seperti anak pertama akan cenderung tumbuh menjadi seorang leader, anak tengah sebagai sosok yang mudah bergaul dan anak bungsu sebagai sosok yang kreatif. Apakah urutan kelahiran membentuk kepribadian tersebut?

Selama beberapa dekade, psikolog kepribadian mempercayai dan mengembangkan teori bahwa urutan kelahiran mempengaruhi kepribadian, tetapi ternyata terdapat berbagai penjelasan penelitian terkini yang justru menjelaskan sebaliknya. Yuk, kita simak!

Table of Contents

Penelitian Mengenai Hubungan Urutan Kelahiran dan Kepribadian

American Psychological Association menjelaskan kata kepribadian sebagai sebuah pola karakteristik berpikir, merasa dan berperilaku pada suatu individu. Studi tentang kepribadian berfokus pada dua bidang yakni memahami perbedaan individu dalam karakteristik kepribadian serta memahami bagaimana berbagai bagian dari individu dapat bersatu secara keseluruhan.

Teori perihal urutan kelahiran dan kepribadian mengacu pada urutan kelahiran seorang anak dalam keluarganya. Urutan kelahiran sering diyakini memiliki efek mendalam dan bertahan lama pada perkembangan psikologis seseorang, termasuk kepribadian. Alfred Adler (1870–1937) adalah salah satu ahli yang menyatakan bahwa urutan kelahiran mempengaruhi kepribadian seseorang.

Adler berpendapat bahwa urutan kelahiran dapat meninggalkan kesan yang tak terhapuskan pada gaya hidup individu, yang merupakan kebiasaan seseorang dalam menangani tugas-tugas persahabatan, cinta, dan pekerjaannya. Menurut Adler dalam teori urutan kelahirannya, anak sulung merupakan sosok pemimpin dan cenderung memiliki tanggung jawab yang besar di dalam berbagai aktivitasnya. Anak tengah mungkin merasa diabaikan atau terabaikan, sehingga membuat anak tengah cenderung lebih banyak aktif di luar rumah dan cenderung lebih fleksibel.

Serta, anak yang lebih muda atau bungsu maupun anak satu-satunya mungkin akan sangat dimanjakan sehingga dapat mempengaruhi kepribadian mereka di kemudian hari. Semua ini mengasumsikan apa yang diyakini Adler sebagai sebuah situasi keluarga yang khas yang berdampak pada kepribadian seseorang.

Teori Adler tersebut kemudian juga didukung oleh berbagai ahli salah satunya Frank Sulloway dalam bukunya Born to Rebel (1996). Sulloway berpendapat bahwa anak sulung jauh lebih teliti, kurang menyenangkan, dan kurang terbuka terhadap ide-ide baru dibandingkan dengan anak tengah. Pendapat Sulloway mendapatkan banyak kontroversi dan pertentangan dari berbagai kritikus, hal ini menjadi sebuah awal mulai banyak dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk mengungkap efek urutan kelahiran pada kepribadian seseorang.

Kepribadian Tidak Ditentukan dari Urutan Kelahiran

Kepribadian yang hadir berdasarkan urutan kelahiran mendapatkan banyak perhatian dan pengembangan penelitian yang dilakukan secara komprehensif. Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kaitan ataupun efek yang signifikan terkait dengan urutan kelahiran dan pengaruhnya terhadap kepribadian. Hal ini disebabkan banyaknya faktor dan perlu dilakukan kontrol untuk dapat membuktikan bahwa urutan kelahiran menjadi faktor pembentuk kepribadian seseorang.

Ukuran keluarga, variabel sosial hingga demografis dikaitkan dengan urutan kelahiran perlu dikontrol dan diperhitungkan untuk membuktikan teori urutan kelahiran. Sebagai contoh, keluarga besar yang memiliki ekonomi menengah ke bawah mungkin akan mendapatkan situasi yang memaksa anak -anak untuk dapat memahami kondisi keluarganya sehingga mungkin tidak akan mendapatkan perhatian dengan penuh. Hal ini tentu akan berdampak pada bagaimana anak-anak yang lahir dituntut untuk dapat ‘bertahan’ dengan cara mereka sendiri tidak peduli dengan urutan kelahiran.

Begitu pula dengan keluarga kecil dari ekonomi menengah ke atas, yang mungkin justru akan mendapatkan berbagai kemudahan dan stimulasi yang membuat seluruh anak dapat mendapatkan perhatian maupun fasilitas yang baik untuk pertumbuhannya. Hal ini menghasilkan pembuktian terhadap urutan kelahiran merupakan hal yang tidak mungkin dan justru membingungkan.

Dalam ulasan penelitiannya, seorang peneliti, Judith Rich Harris menyebutkan bahwa efek urutan kelahiran mungkin saja ada dapat hadir dan memberikan pengaruh namun hal tersebut tidaklah berdampak pada aspek kepribadian yang bertahan dengan lama.

Dibandingkan dengan urutan kelahiran, efek genetik disebut justru lebih memegang peranan yang lebih kuat dibandingkan efek urutan kelahiran. Contohnya yang menyangkut introversi dan ekstraversi.

Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian

Ditengah berbagai pro-kontra terkait dengan urutan kelahiran dan kepribadian, berikut KampusPsikologi telah merangkum beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, berikut diantaranya :

1. Faktor Biologis

Faktor biologis dan genetika disebut sebagai salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Dalam hal ini anak-anak mewarisi banyak sifat dan fitur dari orang tua mereka, termasuk kecerdasan, keberanian, dan fitur fisik yang mempengaruhi bagaimana seseorang dalam berperilaku dan mengambil sebuah keputusan.

2. Faktor Sosial

Selain faktor biologis, faktor sosial dimana seseorang menjalin interaksi dan bertukar pikiran maupun pandangan dapat mempengaruhi kepribadian individu tersebut. Melalui interaksi, seseorang akan dapat mempelajari berbagai hal yang mempengaruhi perilaku,pola pikir dan berbagai pengalaman yang didapatkan dari lingkungan sosial.

3. Faktor Budaya

Faktor budaya hadir mempengaruhi perilaku seperti faktor sosial. Nilai-nilai budaya yang diyakini dan digunakan dalam membentuk pola interaksi di tengah sosial menjadi hal yang dapat mempengaruhi nilai dari individu itu sendiri.

Contohnya ialah seseorang yang berasal dari budaya Jawa tentu akan memiliki pandangan yang berbeda untuk beberapa hal dengan seseorang yang tumbuh dari budaya Minang. Seorang anak yang tumbuh dalam budaya secara sadar atau tidak sadar mengadopsi sifat-sifat yang konsisten dengan kepercayaan dan norma budaya yang ada di sekitarnya.

Bagaimana pendapatmu setelah membaca penjelasan dan berbagai pro-kontra yang hadir perihal urutan kepribadian? Apakah kamu termasuk yang mempercayainya? Yuk, berikan pendapatmu!

Referensi

  • American Psychological Association. Dilansir dari https://www.apa.org/topics/personality/
  • Lejarraga, T., Frey, R., Schnitzlein, D. D., & Hertwig, R. (2019). No effect of birth order on adult risk taking. Proceedings of the National Academy of Sciences, 201814153. doi:10.1073/pnas.1814153116
  • Harris, J. R. (1998). The Nurture Assumption: Why children turn out the way they do. New York: Free Press.
  • Sulloway, F.J. (2001). Birth Order, Sibling Competition, and Human Behavior. In Paul S. Davies and Harmon R. Holcomb, (Eds.), Conceptual Challenges in Evolutionary Psychology: Innovative Research Strategies. Dordrecht and Boston: Kluwer Academic Publishers. pp. 39-83
  • Washingtonpost.com. (2019). “Birth Order May Not Shape Personality After All”. Dilansir dari https://www.washingtonpost.com/science/2019/03/14/birth-order-doesnt-shape-personality-after-all/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *