Kemampuan setiap orang dalam menghadapi stress berbeda-beda, tetapi kita semua memiliki batasan yang ada baiknya tidak dilewati. Seperti balon yang dipompa dengan udara, apabila udara tersebut tidak dikeluarkan maka kita bisa meledak.
Terkadang kita merasa betapa indahnya apabila kita bisa melarikan diri dari dunia, betapa enaknya hidup kita apabila kita sekejap menghilang. Mengakhiri hidup merupakan solusi permanen untuk permasalahan sementara, yuk kita belajar langkah mengatasi rasa ingin bunuh diri. Entah itu bagi diri kita sendiri, maupun untuk orang lain.
Table of Contents
Arti Suicide Ideation (Pemikiran Bunuh Diri)
Suicide ideations, atau lebih dikenal sebagai Suicidal thoughts pemikiran atau ide bunuh diri adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan berbagai kontemplasi, keinginan, atau pikiran mengenai kematian dan bunuh diri (Harmer, Lee, Duong, & Saadabadi, 2021). Menurut review tersebut, masih belum ada definisi universal yang disepakati untuk istilah ini. Sehingga mengakibatkan sedikit kesusahan untuk mencari dan membandingkan antar studi.
Karena hal tersebut juga, istilah Suicidal Ideations meliputi pikiran “ingin tidur selamanya dan tidak ingin bangun” yang hanya lewat sampai pikiran intens untuk mengakhiri hidup. Jadi temen-temen, pemikiran apapun yang menyangkut keinginan bunuh diri sudah termasuk suicide ideations.
Kementerian kesehatan Republik Indonesia mengadakan sebuah survei kesehatan pada pelajar SMP dan SMA dengan rentang usia 12-18 tahun pada tahun 2015 untuk mengetahui persentase siswa yang ingin bunuh diri. Mereka menemukan jika sebesar 4,3% laki-laki dan 5.9% merasa ingin bunuh diri. Angka ini cukup besar dan meresahkan, terlebih lagi karena mereka masih muda (Kusumawardani et al., 2015).
Terus bagaimana cara untuk mencegah orang-orang untuk memiliki pikiran-pikiran yang seperti ini? Hmmm, sebenarnya cukup sulit karena pikiran seseorang itu sendiri sulit untuk dikendalikan karena kemungkinan sedang menderita depresi berat. Keinginan bunuh diri dan peristiwa bunuh diri merupakan permasalahan yang kompleks.
Alasannya, karena disebabkan oleh banyak faktor pada berbagai tingkat; mulai dari individu, keluarga, komunitas dan masyarakat dari waktu ke waktu (Center for Mental Health Services (US) & Office of the Surgeon General (US), 2001).
Cara Mengatasi Keinginan Bunuh Diri
Terkadang rasanya seperti sedihnya tidak selesai-selesai dan seolah-olah dunia tidak akan berubah jika kita hilang. Mungkin kamu merasa kalau kamu mulai merasa kecewa karena terasa lemah? Nyatanya itu hanya menunjukkan jika rasa sakit, putus asa, dan kesedihan yang kamu rasakan lebih banyak dari yang bisa kamu hadapi. Namun penting bagimu untuk menyadari bahwa kamu bisa mengatasi perasaan-perasaan itu.
Perlu diingat bahwa permasalahan akan selalu berlalu tetapi bunuh diri adalah sesuatu yang permanen. Bunuh diri tidak akan pernah menjadi solusi yang tepat untuk menghadapi permasalahan yang kamu hadapi. Coba untuk mengambil beberapa saat sendirian sampai rasa sakitnya mulai berkurang, sementara itu kamu bisa mencoba beberapa metode dibawah ini:
1. Membuat crisis box dan mengikuti crisis plan
Apa yang dimaksud dengan crisis box dan crisis plan? Crisis box adalah sebuah tempat penyimpanan barang-barang yang bisa membantumu merasa lebih baik dan tenang. Kamu bisa mengisi kotak ini dengan film kesukaanmu, permainan yang bisa mengalihkan perhatianmu, makanan, foto, dan berbagai hal lainnya yang membuatmu bahagia.
Serupa dengan crisis box, crisis plan merupakan sebuah rencana yang berisi hal-hal berguna dan bisa membantumu pada saat-saat kamu merasa ingin bunuh diri. Bisa dimulai dari ritual untuk menenangkan diri, daftar orang-orang dekat yang bisa kamu ajak bicara dan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan agar membuatmu lebih bahagia atau tenang. (“How to cope with suicidal thoughts,” n.d.)
2. Berbicara dengan Orang Dekat
Berbicara dengan orang-orang yang bisa mendengarkanmu merupakan langkah bagus untuk menenangkan diri dari keinginan bunuh diri. Orang tersebut bisa siapapun seperti keluarga, teman, atau pacar. Yang lebih baik lagi, mungkin membutuhkan konsultasi psikolgoi untuk mengungkapkan perasaanmu.
Orang-orang yang suportif ini bisa membantu perjalananmu dalam merasa lebih diterima setelah berbicara dengan mereka, kamu juga bisa meminta tolong mereka untuk menemani saat ke puskesmas atau bantuan konseling. (Brazier, 2020)
3. Hilangkan akses ke barang-barang berbahaya
Apabila kamu khawatir bila suatu saat kamu akan bertindak sesuai dengan rasa ingin bunuh dirimu, coba untuk menghilangkan segala barang-barang berbahaya disekitar yang bisa dipakai untuk bunuh diri. Mungkin bisa dimulai dengan menyingkirkan barang yang tajam seperti cutter, gunting, pisau, dan semacamnya.
Kemudian kamu bisa mempertimbangkan untuk mengunci obat-obatan dan senjata berbahaya itu di tempat yang susah dijangkau dan aman. (Kerr, 2012)
4. Hindari narkoba dan alkohol
Pada saat-saat yang sulit, sangat menggoda untuk “melepaskan diri” dengan konsumsi narkoba maupun minum alkohol sampai mabuk. Masalahnya, konsumsi kedua hal ini akan membuat kondisimu lebih buruk dibandingkan sebelumnya. Jadi sebisa mungkin coba hindari hal-hal itu yak. (Kerr, 2012)
5. Mencari bantuan profesional
Sekarang sudah bantuan profesional dapat dengan lebih mudah didapatkan. Anda bisa ke puskesmas terdekat yang memiliki psikolog, maupun mencari di internet (website seperti alodokter.com dan Intothelight.org) untuk menjadwalkan sebuah sesi. Teman-teman juga tidak perlu takut jika ingin ke psikolog karena mereka adalah pekerja profesional yang sudah terdidik.
Layanan kesehatan mental ini juga di-cover oleh BPJS, jadi tidak perlu banyak khawatir tentang masalah biaya. Mereka bisa menjadi teman bicara dan mendampingimu dalam mengatasi rasa ingin bunuh diri.
Penutup
Apabila seseorang yang kamu kenal ataupun dirimu sendiri merasa ingin bunuh diri, segera hubungi nomor 119 (ekstensi 8). Nomor ini memberikan layanan konseling untuk masalah kesehatan jiwa, tetapi tidak mencakup pertolongan pertama bunuh diri. Jadi, apabila kondisinya sudah darurat anda bisa menghubungi nomor tersebut dan mengikuti beberapa cara diatas sembari menunggu bantuan datang. Untuk informasi lebih lanjut mengenai hotline bunuh diri, coba kunjungi website intothelightid.org.
References
- Brazier, Y. (2020, September 3). Suicidal ideation: Symptoms, causes, prevention, and resources. Retrieved October 25, 2021, from www.medicalnewstoday.com website: https://www.medicalnewstoday.com/articles/193026
- Center for Mental Health Services (US), & Office of the Surgeon General (US). (2001). National Strategy for Suicide Prevention: Goals and Objectives for Action. In PubMed. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/book/NBK44281/
- Harmer, B., Lee, S., Duong, T. vi H., & Saadabadi, A. (2021). Suicidal Ideation. Retrieved October 24, 2021, from PubMed website: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33351435/
- How to cope with suicidal thoughts. (n.d.). Retrieved October 25, 2021, from How to cope with suicidal thoughts website: https://www.rethink.org/advice-and-information/about-mental-illness/learn-more-about-symptoms/suicidal-thoughts-how-to-cope/
- Kerr, M. (2012, March 28). Dealing with Suicidal Thoughts. Retrieved October 24, 2021, from Healthline website: https://www.healthline.com/health/depression/suicidal-thoughts#coping-strategies
- Kusumawardani, N., Rachmalina, D., Wiryawan, Y., Anwar, A., Handayani, K., Mubasyiroh, R., … Permana, M. (2015). Perilaku Berisiko Kesehatan Pada Pelajar SMP Dan SMA Di Indonesia Disusun oleh. Retrieved from KEMENTERIAN KESEHATAN RI website: https://www.who.int/ncds/surveillance/gshs/GSHS_2015_Indonesia_Report_Bahasa.pdf
