Image default

Cara Membuat Skripsi Psikologi: Tahapan Awal yang Perlu Dilakukan

Bagi mahasiswa S1 di beberapa universitas, termasuk jurusan psikologi, penelitian dalam bentuk skripsi menjadi syarat untuk bisa lulus di jenjang pendidikan Strata 1. Kendala-kendala yang terkadang dihadapi mahasiswa ketika mengerjakan skripsi seringkali menjadi momok tersendiri di kalangan mahasiswa tingkat akhir. Padahal hanya perlu kesabaran dan ketekunan agar skripsi bisa cepat selesai.

Ada stigma bahwa membuat skripsi di bidang ilmu psikologi paling susah di antara jurusan sosial yang ada. Teori Psikologi memang tergolong kompleks, karena mendekati bahasan sains ala ilmu eksak, bahkan sampai terpecah ke beberapa aliran psikologi. Padahal jika kita mengetahui dan memahami cara membuat skripsi psikologi serta melakukan penelitian, bukan hal yang mustahil untuk menyelesaikan studi sebelum 4 tahun.

Nah, untuk bisa menyelesaikan skripsi dengan tuntas dan mendapat gelar S.Psi., terdapat beebrapa tahapan yang harus dilalui. Tahap awal dalam penelitian skripsi menjadi tahap yang penting untuk bisa meprediksi lama dan bagaimana penelitian akan dilakukan. Dalam artikel ini, tahap awal dalam membuat skripsi akan dibagi menjadi dua, yaitu tahap menentukan topik penelitian dan tahap membuat proposal penelitian.

Table of Contents

Menentukan Topik Penelitian

Hal pertama yang harus dilakukan mahasiswa sebelum membuat skripsi psikologi ialah menentukan topik atau tema penelitian. Menentukan topik penelitian memang hal yang susah-susah gampang. Hal ini dikarenakan ada banyak faktor dalam topik penelitian yang nantinya akan memengaruhi bagaimana cara kita dalam melakukan penelitian.

Dalam menentukan topik penelitian, kita harus mempertimbangkan banyak faktor secara matang sehingga tidak menyesal dikemudian hari. Seperti yang banyak dirasakan oleh mahasiswa di tengah skripsinya, yaitu merasa salah mengambil topik. Banyak alasan yang melatarbelakanginya, bisa jadi memang topik yang diambil susah dan merasa tidak capable untuk melakukannya dan banyak faktor lain.

Oleh karena itu, ketika memilih topik penelitian kita harus memerhatikan beberapa hal berikut agar tidak salah memilih topik:

1. Pilih topik yang sesuai dengan bidang yang kita minati

Dalam jurusan psikologi terdapat bidang-bidang ilmu yang dapat kita pilih salah satu untuk menentukan topik penelitian yang sesuai. Beberapa bidang tersebut antara lain psikologi klinis, psikologi industri dan organisasi, psikologi pendidikan, psikologi perkembangan, dll.

Contohnya jika tertarik dengan dunia klinis kita dapat mengambil topik gangguan mental seperti depresi dan perubahan perilaku pada remaja. Sedangkan bagi yang tertarik dengan psikologi industri dan organisasi dapat mengambil topik-topik seperti job satisfaction pada karyawan dan masih banyak lagi.

Tips untuk memilih bidang yang akan kita ambil adalah pilih bidang yang membuat kita tertarik untuk mempelajari lebih lanjut atau sesuai dengan pilihan karir selanjutnya, sehingga motivasi untuk mengerjakan skripsi adalah dari minat diri sendiri untuk mempelajari apa yang menjadi ketertarikan kita.

2. Pastikan tujuannya jelas

Tujuan dalam suatu penelitian sangatlah penting. Selain agar apa yang kita lakukan tidak sia-sia, tujuan penelitian juga dapat dijadikan motivasi untuk menyelesaikan penelitian. Sebisa mungkin, kita memilih penelitian yang memang memiliki tujuan yang jelas. Sebagai contoh, penelitian ini bermanfaaat untuk masyarakat atau perusahaan dan lainnya.

3. Pilih topik yang dapat kita jangkau

Langkah kedua adalah memilih topik yang dalam praktik penelitiannya dapat kita jangkau terutama dari segi tempat dan biaya. Misal mahasiswa yang tinggal di pulau Jawa akan lebih mudah mengambil subjek penelitian di Jawa dibandingkan harus berpergian jauh ke Kalimantan yang akan banyak memakan waktu dan biaya. Untuk tujuan skripsi dengan budget yang terbatas, pilihlah topik penelitian yang sesuai dengan kemampuan.

4. Pilih topik yang memiliki landasan kuat

Cara memilih topik penelitian yang baik bisa dilihat melalui landasannya. Atau, dasar mengapa kita memilih topik penelitian tersebut. Semua data dan teori yang berkaitan dengan topik penelitian harus dimiliki secara lengkap. Karena, membuat penelitian tidak seperti membuat tulisan sederhana. Namun, membutuhkan data dan teori yang memang akurat.

5. Cari referensi sebanyak mungkin

Referensi sangat penting dalam menentukan kerangka berpikir dalam penelitian kita. Cari referensi yang menunjang penelitian maupun referensi yang berlawanan dengan hasil penelitian, dengan begitu kita dapat memahami secara objektif mengenai hasil penelitian yang kelak akan kita dapatkan.

Referensi untuk skripsi dapat kita cari dari buku di internet ataupun perpustakaan, jurnal online yang bisa diakses melalui Google Scholar atau platform penerbit jurnal, dan website pemerintah (dalam beberapa kasus). Hindari mengutip sumber dari website pribadi ataupun Wikipedia karena sumber tersebut belum jelas kredibilitas dan keakuratannya.

6. Diskusikan dengan dosen pembimbing

Mendiskusikan ide penelitian dengan dosen pembimbing sangatlah penting. Dengan menyampaikan ide penelitian kita, dosen pembimbing skripsi dapat memberikan saran dan masukan mengenai topik penelitian yang akan kita ambil. Biasanya dosen pembimbing skripsi juga akan memberikan masukan dan alternatif lain apabila topik yang kita ajukan kurang sesuai.

7. Diskusikan dengan teman

Mendiskusikan dengan teman yang sama-sama mengerjakan skripsi atau sudah selesai juga penting dilakukan. Terkadang masih banyak mahasiswa tingkat akhir yang bingung dalam memilih topik untuk penelitian. Dengan mengobrol bisa saja mendapatkan inspirasi untuk topik pada penelitian tersebut. 

Membuat Proposal Penelitian

Setelah mendapatkan topik yang sesuai dengan ketujuh hal diatas, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat proposal penelitian. Proposal merupakan tahap awal sebelum menjalankan penelitian. Sebuah proposal umumnya terdiri dari bagian judul, latar belakang, tujuan, tinjauan pustaka, serta metode dan instrument penelitian.

Tahap pembuatan proposal penelitian juga merupakan tahap menentukan kerangka berpikir sebelum akhirnya kita menentukan hipotesis dari penelitian. Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun (Suryana, 2010). Kerangka berpikir kelak akan membantu kita dalam menentukan kerangka kerja, memberi arah kerja, dan mempermudah dalam penyusunan laporan penelitian.

Didalam sebuah proposal penelitian khususnya di bagian latar belakang, kita harus menjabarkan gap atau celah dari permasalahan yang belum ditemukan jawabannya dari topik yang kita teliti. Mengeksplorasi adanya gap dapat dilakukan dengan cara melakukan studi pendahuluan dan menganalisis permasalahan dengan teori atau penelitian sebelumnya.

Teori yang digunakan juga perlu diseleksi lagi. Manakah teori yang cocok untuk mengkaji topik penelitian tersebut, apakah teori tersebut dapat menjelaskan topik penelitian secara komprehensif, dan lain sebagainya. Pemilihan teori yang digunakan di dalam latar belakang ini kedepannya juga akan digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yang akan dibahas dalam bagian pembahasan sehingga sangat penting untuk memahami secara mendalam landasan teori yang kita gunakan.

Selanjutnya, bagian yang perlu kita jelaskan dalam proposal adalah metode pengambilan data dan instrumen penelitian. Dalam psikologi terdapat dua metode pengambilan data yang paling sering digunakan dalam skripsi, yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan salah satunya dengan menggunakan skala psikologis, sedangkan metode kualitatif dilakukan dengan cara wawancara. Penjelasan mendalam mengenai metode penelitian psikologi akan dijelaskan pada artikel setelah ini.

Dengan menyelesaikan tahapan awal penyusunan skripsi yaitu menentukan topik dan membuat proposal penelitian, perjalanan kita dalam menyelesaikan skripsi dapat dibilang sudah mencapai 40%. Sisanya kita dapat melanjutkan pengambilan data, melakukan analisis hasil temuan, pembahasan, dan terakhir membuat kesimpulan, masukan dan saran.

Nah, dengan mengetahui milestone dan cara menyelesaikan tiap tahapan, skripsi bukan lagi menjadi hal yang menakutkan bukan?

Penulis: Anisa Sawu Dwi Astuti

Daftar Pustaka

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Metode Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Artikel Terkait

Leave a Comment