Ada berbagai jenis tunjangan atau beasiswa yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bentuk bantuan biaya belajar. Manfaat yang didapat tidak hanya material namun networking dan pengembangan diri. Jadi tidak heran jika proses seleksi beasiswa sangat ketat.
Sebelum mendaftar beasiswa, sebaiknya mencari informasi sebanyak mungkin. Lalu, mempersiapkan berkas-berkas dan salah satunya latihan wawancara. Maka dari itu, simak penjelasan berikut ini.
Berbagai Macam Beasiswa
Banyak instansi pemerintah atau Lembaga swasta memberikan beasiswa. Tawaran tersebut memiliki berbagai macam tipe dilihat dari cakupan pembiayaan dan tujuan pembiayaan. Berikut penjelasan kedua tipe tersebut:
1. Cakupan Pembiayaan
Ada dua macam pembiayaan yaitu beasiswa penuh dan beasiswa parsial dilihat dari cakupan pembiayaan. Penjelasannya singkat dari beasiswa penuh dan parsial sebagai berikut:
- Beasiswa penuh: Penerima beasiswa akan memperoleh keseluruhan biaya dan tidak perlu mengeluarkan dana pribadi
- Beasiswa parsial: Dana yang diberikan hanya sebagian. Penerima beasiswa masih perlu membayar Sebagian biaya dengan dana pribadi.
2. Tujuan Pembiayaan
Jika dilihat dari tujuan pembiayaannya, ada 7 tipe beasiswa. Berikut 7 tipe berdasarkan tujuan pembiayaan:
a. Beasiswa Bagi Tidak Mampu
Pemerintah Indonesia berupaya agar Pendidikan bisa diakses untuk semua kalangan. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut banyak pihak yang memberikan beasiswa bagi yang tidak mampu. Namun mereka yang menerima beasiswa tersebut harus mempertahankan prestasinya.
b. Beasiswa Akademik
Beasiswa akademik ditujukan untuk mahasiswa yang tengah menjalani pendidikan. Syarat supaya dapat menerima bantuan tersebut harus memiliki nilai akademik berupa Indeks Prestasi Akademik (IPK) sesuai standar yang diberikan. Dana yang diperoleh dapat digunakan untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau biaya Gedung dan lain-lain.
c. Beasiswa Non Akademik
Saat ini ada bantuan bagi yang berprestasi di luar akademik. Tujuannya sebagai apresiasi atas prestasi dibidangnya masing-masing. Seperti beasiswa yang berprestasi dibidang olahraga dan seni.
d. Beasiswa Ikatan Dinas
Beasiswa ini penerima beasiswa bekerja di Lembaga yang memberi beasiswa. Hal ini sebagai bentuk timbal balik atas bantuan pendidikan yang diterima selama kuliah.
e. Beasiswa Pertukaran Pelajar
Bagi mahasiswa yang ingin belajar lintas kampus di luar negeri tidak perlu ragu terkait biaya karena banyak beasiswa pertukaran belajar.
f. Beasiswa Penelitian
Beasiswa ini bertujuan untuk membantu biaya penelitian baik skripsi, tesis atau penelitian lainnya. Penelitian sangat dibutuhkan untuk menciptakan inovasi dan kemajuan namun terkadang penelitian membutuhkan biaya yang banyak. Jadi dengan adanya beasiswa penelitian dapat memudahkan proses penelitian.
g. Beasiswa Konferensi
Dalam forum internasional sering kali mengadakan konferensi untuk membahas hasil penelitian atau sebuah karya. Pada umumnya bantuan dana digunakan untuk akomodasi.
Tips Sukses Wawancara Beasiswa
Setelah mengetahui tipe beasiswa yang akan dituju maka Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan berbagai syarat. Salah satu proses seleksi beasiswa yaitu wawancara untuk mengetahui karakter, alasan mengikuti program beasiswa dan rencana ke depan.
Wawancara menjadi tahap yang sangat penting karena akan menggali secara mendalam tentang diri kalian. Ada baiknya sebelum wawancara melakukan latihan supaya lebih percaya diri dan berbicara dengan jelas.
Berikut tips wawancara untuk mendapatkan beasiswa agar sukes:
1. Melakukan Riset Pemberi Beasiswa
Lembaga donor pendidikan memiliki visi misi. Mereka akan memberikan bantuan biaya pendidikan untuk mencapai tujuan organisasi. Penerima beasiswa harus memiliki visi misi yang sama.
Seperti contohnya LPDP memiliki tujuan untuk mendorong inovasi di Indonesia. Mereka akan mencari mahasiswa yang memiliki keinginan untuk membangun Indonesia. Apabila kalian berkeinginan untuk berkarir di luar negeri maka beasiswa tersebut tidak cocok dengan tujuan kalian.
Dengan melakukan riset tentang organisasi pemberi beasiswa akan membantu kalian untuk merancang masa depan setelah lulus kuliah.
2. Melakukan Kontak Mata
Sesuatu hal yang wajar menatap mata lawan bicara ketika sedang berinteraksi. Namun, dalam kondisi tertekan atau cemas tak jarang tidak melakukan kontak mata. Apabila saat wawancara tidak berani menatap mata lawan bicara maka dapat diindikasikan tidak percaya diri atau cemas.
Cara untuk tetap bisa kontak mata yaitu berlatih berbicara di depan kaca dan harus menatap mata sendiri. Apabila masih belum berani kontak mata, kalian bisa menatap area sekitar seperti dahi atau hidup.
3. Tidak Bertele-tele
Menjawab pertanyaan wawancara sebaiknya tidak perlu bertele-tele. Seseorang yang menjelaskan sesuatu yang bertele-tele artinya tidak paham dengan apa yang disampaikan. Jawablah pertanyaan dengan struktur kalimat subjek, predikat, objek dan keterangan.
Ada baiknya jika membuat catatan kecil tentang poin-poin penting dan latihan wawancara berkali-laki. Practice makes perfect.
4. Berpakaian Rapi
First impression sangat penting karena mempengaruhi persepsi pertama tentang karakter dan sikap. Berpakaian rapi akan memberikan kesan positif. Selain itu, menandakan bahwa kalian siap dan percaya diri.
Pakaian rapi tidak perlu baru. Gunakan baju berkerah, bawahan sopan dan menggunakan sapu. Jangan lupa menggunakan deodorant dan parfum supaya tidak tercium aroma tidak enak.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan ketika Wawancara Beasiswa
Ada beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan ketika wawancara. Pertanyaan tersebut seputar diri sendiri. Berikut 5 contoh pertanyaan beasiswa:
1. Ceritakan Tentang Dirimu
Seperti wawancara pada umumnya, di awal wawancara akan diminta menjelaskan tentang dirimu sendiri. Ini termasuk pertanyaan sederhana, namun kalau tidak siap akan kesusahan menjawab. Jelaskan poin-poin penting saja seperti nama, latar belakang pendidikan, kesibukan akhir-akhir ini dan minat.
2. Apa Kelebihan dan Kekuranganmu?
Setiap manusia tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Jawablah dengan jujur dan tidak mengada-gada. Saat menjawab kekurangan usahakan selalu memberikan solusi.
Contohnya sebagai berikut:
“Saya adalah pribadi yang gigih ketika sudah tahu tujuan saya. Namun saya memiliki kelemahan yaitu tidak teliti. Saya berusaha supaya tidak melakukan kesalahan kecil dengan mengecek kembali pekerjaan saya.”
3. Mengapa Memilih Kampus Ini?
Pihak pemberi beasiswa perlu mengetahui alasan kalian memilih perguruan tinggi tersebut dan mengapa memilih jurusan tersebut. Hal ini ditanyakan untuk memastikan agar tidak mengalami salah jurusan. Kalian bisa menjelaskan bahwa perguruan tinggi tersebut memiliki reputasi yang baik, menawarkan program yang bisa meningkatkan pengembangan diri dan sampaikan hubungannya antara jurusan kuliah dengan kebutuhan di masyarakat.
4. Apa Rencanamu Setelah Selesai Studi?
Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah calon penerima beasiswa sudah memikirkan masa depan. Ceritakan rencanamu dengan jujur dan tidak perlu muluk-muluk.
“Setelah selesai studi, saya akan bekerja di Lembaga riset. Saya bercita-cita untuk membuat penelitian supaya bisa menciptakan inovasi berbasis data.”
5. Apa Saja Kegiatanmu?
Menceritakan kesibukan akhir-akhir bertujuan untuk mengetahui kegiatan sehari-hari. Apa yang dilakukan sehari-hari merepresentasikan karakter dan minat seseorang. Jadi, tidak perlu mengarang karena asesor bisa mengerti jawaban yang jujur atau tidak.
Seleksi beasiswa tidak lah mudah. Perlu berjuang melawan ribuan pelamar lainnya. Maka perlu mempersiapkan diri dari jauh hari.
Lalu, mempersiapkan berkas-berkas dan salah satunya latihan wawancara.