Kamu lagi bersiap-siap kencan pertama, ya? Wah, pastinya bakal deg-degan banget, nih! Apalagi, kalau kalian belum pernah bertemu sebelumnya secara offline, misalnya karena mengandalkan aplikasi Bumble atau Tinder.
Tapi, bagaimana kalau waktu kencan nanti, kamu malah bingung harus ngobrolin apa? Terus, kalau tiba-tiba gugup, harus ngapain, ya?
Nah, Kampus Psikologi punya beberapa referensi aktivitas dan topik pembicaraan ala psikologi yang dijamin bikin kencan pertama kamu sukses dengan si dia! Yuk, simak bareng-bareng tipsnya di artikel ini!
Persiapan Kencan yang Harus Diperhatikan
Sepakati Waktu dan Tempat
Sebelum kamu berangkat kencan, ada baiknya kamu menyepakati waktu dan tempat kalian bertemu. Mungkin di kafe, bioskop, atau di tempat-tempat yang romantis seperti taman atau restoran. Jangan lupa juga untuk mengklarifikasi kesibukan masing-masing. Bagaimanapun juga, komunikasi yang lancar antara kedua belah pihak sangat menentukan kesan pertama dalam kencan nanti, lho!
Menentukan Pakaian yang Tepat
Sama seperti halnya berangkat ke kantor atau ke wawancara kerja, memilih pakaian yang tepat adalah kunci dari kelancaran saat kencan nanti. Hal ini dikarenakan first impression sangat mempengaruhi si dia dalam memandang seperti apa dirimu. Meskipun bukan secara keseluruhan, yang terpenting kamu bisa menampilkan aspek positif yang menonjol dari kepribadianmu. Cobalah minta saran kepada teman, saudara, atau mencari tutorial dari ahli fashion di media sosial untuk meng-upgrade penampilanmu.
Melatih Gestur dan Gaya Bicara
Gestur dan gaya bicara adalah elemen-elemen yang sangat berpengaruh terhadap cara seseorang menerima kita dalam interaksi sosial. Dalam ilmu komunikasi, gestur dapat mengindikasikan tentang cara kamu mengkomunikasikan ide dan menentukan sejauh apa kamu memahami seseorang. Selain itu, gestur yang tepat juga bisa membantu memfasilitasi problem solving karena memperjelas maksud si pembicara terhadap si pendengar. Sementara itu, riset juga menunjukkan bahwa gaya bicara dapat memprediksi kepuasan dalam hubungan romantis antara pasangan. Pastikan kamu melatih keduanya agar teman kencanmu memahami apa saja yang mau kamu sampaikan, ya!
Memilih Topik Pembicaraan Itu Harus Hati-hati
Tempat dan waktu sudah disepakati, pakaian sudah siap, lalu kamu juga sudah melatih gestur dan gaya bicara. Namun, jangan buru-buru! Kamu harus memperhatikan topik-topik apa saja yang bisa menjadikan kencanmu sebuah pertemuan yang berkesan bagi kedua belah pihak. Logan Hailey dari Science of People, beberapa topik yang bisa kamu kembangkan adalah sebagai berikut:
- “Bagaimana kamu menilai diri kamu sendiri?” Pertanyaan ini akan memicu refleksi sekaligus pengenalan mendalam tentang pribadi pasangan kencanmu.
- “Apa saja yang menjadi passion kamu?” Pertanyaan ini bermaksud menggali lebih jauh hal-hal yang disukai oleh pasangan kencanmu, entah hobinya atau hal-hal yang sedang giat dia kerjakan.
- “Apa yang suka kamu lakukan di waktu luang?” “Pertanyaan ini tidak hanya merujuk ke hobi, lho! Namun, juga bisa mengacu kepada kebiasaan sehari-hari pasangan kencanmu.
- “Siapa musisi atau artis yang membuat hidupmu terasa bermakna?” Demi mengenal kesukaan pasangan kencan, cobalah mengacu pada hal-hal seputar pop culture. Misalnya, kalau dia menyukai musik, cobalah gali lebih lanjut tentang penyanyi, musisi, atau band favoritnya. Begitu pula jika ia mengidolakan aktor atau aktris tertentu.
- “Kalau ada kesempatan bagiku mengunjungi kota tempat tinggalmu, ke mana kamu akan membawaku?” Sesekali, cobalah tanyakan pasangan kencanmu mengenai daerah tempat tinggalnya. Jika dia tinggal di kota yang sama denganmu, coba tanyakan rekomendasi tempat nongkrong favoritnya. Siapa tahu bisa jadi tempat kencan kalian selanjutnya!
- “Apa saja yang kamu suka atau tidak suka dari pekerjaanmu?” Memang, bicara soal pekerjaan memang topik yang sensitif dan harus hati-hati dalam membahasnya. Kuncinya adalah mencari momen yang tepat, misalnya waktu kalian sama-sama cerita soal pekerjaan, supaya pertanyaan ini bisa membuat pasangan kencanmu opening up, bukannya malah closed down dan menghindarimu.
- “Apa saja yang kamu kagumi atau tidak sukai dari orang-orang secara keseluruhan?” Topik pembicaraan yang satu ini cocok banget bila kamu dan dia sedang saling sambat alias curhat mengenai kegelisahan kalian mengenai umat manusia. Jika kamu ingin menggiringnya ke topik ini, pastikan kamu beri ancang-ancang menggunakan topik yang umum, baru ke topik yang khusus mengenai hal tersebut.
- “Apa yang mau kamu improve dari kehidupanmu?” Apabila kamu punya keinginan untuk mencari tahu tentang tujuan hidup pasangan kencanmu, kamu wajib menanyakan hal ini. Siapa tahu tujuan hidup pasangan kencanmu ternyata sama dengan tujuan kamu, sehingga kalian bakal lebih terkoneksi secara mendalam.
- “Apa pengalaman yang paling menarik waktu kamu kecil?” Jika kamu punya masa kecil yang menarik, ambillah topik itu sebagai pengiring untuk pertanyaan yang satu ini. Kamu nggak hanya akan mendapatkan informasi yang menarik tentang pasangan kencanmu, namun juga bisa mengidentifikasi latar belakangnya, berawal dari pengalaman masa kecilnya.
Nah, itu dia beberapa tips yang bisa kita terapkan dalam menjalankan kencan pertama! Semoga bisa membantu kamu, ya, di kencan kamu nanti!
Referensi:
- Clough, S., & Duff, M. C. (2020). The Role of Gesture in Communication and Cognition: Implications for Understanding and Treating Neurogenic Communication Disorders. Frontiers in human neuroscience, 14, 323. https://doi.org/10.3389/fnhum.2020.00323
- Johnson, M. D., Lavner, J. A., Mund, M., Zemp, M., Stanley, S. M., Neyer, F. J., Impett, E. A., Rhoades, G. K., Bodenmann, G., Weidmann, R., Bühler, J. L., Burriss, R. P., Wünsche, J., & Grob, A. (2022). Within-Couple Associations Between Communication and Relationship Satisfaction Over Time. Personality & social psychology bulletin, 48(4), 534–549. https://doi.org/10.1177/01461672211016920
- Lavner, J. A., Karney, B. R., & Bradbury, T. N. (2016). Does Couples’ Communication Predict Marital Satisfaction, or Does Marital Satisfaction Predict Communication?. Journal of marriage and the family, 78(3), 680–694. https://doi.org/10.1111/jomf.12301