Beberapa dari kalian pernah terlibat sebagai partisipan dalam Focus Group Discussion (FGD) atau bahkan saat ini sedang mempersiapkannya. FGD sering dilakukan ketika proses seleksi seperti seleksi kerja, beasiswa, kuliah dan lain-lain sering menggunakan focus group discussion. Namun sayangnya, banyak yang masih belum paham mengenai FGD dan tips agar sukses melewatinya.
Tes FGD digunakan sebagai asesmen untuk mengetahui cara berpikir dan sikap. Saat proses FGD, asesor bisa melihat pola pikir dan perilaku peserta secara mendalam.
Pengertian FGD
FGD (Focus Group Discussion) adalah tes yang bertujuan untuk mengungkap kondisi internal partisipan berupa persepsi, opini dan pola berpikir. Biasanya, jumlah partisipan FGD berjumlah 6-12 orang yang tidak saling kenal.
Menurut Goldman (1962) FGD memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Focus: ada pokok bahasan utama yang dikaji. Isu yang dibahas spesifik
- Group: dilakukan oleh beberapa inidvidu yang berinteraksi karena ada topik tertentu
- Depth: pencarian informasi secara mendalam yang dapat ditemukan dengan interaksi antar peserta
- Interview: adanya moderator yang mengarahkan peserta untuk berdiskusi
Tes FGD dapat dilakukan untuk kepentingan penelitian dan seleksi. Baik penelitian akademik atau penelitian sebuah produk atau jasa. Sedangkan contoh seleksi yaitu seleksi kerja, beasiswa, kuliah dan lain-lain. Biasanya peserta FGD adalah calon karyawan yang telah melalui tahapan psikotes.
Perbedaan FGD dan LGD
Selain FGD, ada metode asesmen yang serupa namun berbeda yaitu LGD (Leaderless Group Discussion). Keduanya merupakan tes psikologi yang umum digunakan dalam seleksi pekerjaan untuk masuk perusahaan.
Perbedaan LGD dengan FGD terletak pada tujuan. FGD fokus mencari informasi sebuah topik atau isu spesifik, sedangkan LGD bertujuan untuk melihat kemampuan memimpin. Pada LGD, proses diskusi tidak dipandu oleh moderator, namun diinisiasi oleh peserta.
Tak jarang terdapat beberapa seleksi yang menggabungkan antara LGD dan FGD. Diskusi tidak dipandu oleh moderator namun aspek penilaian berupa kepemimpinan dan cara berpikir.
Tips Sukses FGD
Agar lolos tahapan FGD, perhatikan tips di bawah ini:
1. Sampaikan ide di awal dan akhir
Ada sebuah konsep pembelajaran bernama primacy dan recency. Dalam proses belajar, seseorang akan lebih mudah mengingat hal pertama dan terakhir. Hal ini bisa diaplikasikan dalam Focus Group Discussion.
Tujuan FGD yaitu memperoleh informasi secara mendalam. Artinya peserta diminta untuk memberikan opini dan tanggapan terhadap sebuah kasus. Diusahakan partisipan memberikan ide yang cemerlang dan menarik. Cara agar peserta lain memperhatikan opini kalian yaitu dengan menyampaikan tanggapan di akhir.
2. Susun kalimat yang jelas
Menyampaikan pendapat harus dengan jelas agar dipahami oleh moderator dan partisipan lain. Gunakan bahasa yang sederhana dan istilah yang mudah dimengerti. Orang yang cerdas adalah orang bisa menjelaskan hal rumit menjadi lebih mudah dipahami.
Tips agar kata-kata tersusun dengan rapi gunakan konsep SPOK (subjek predikat objek keterangan). Lalu, berikan sebuah contoh atau analogi agar moderator dan peserta lain mudah menangkap maksud kamu.
3. Jadi peserta yang aktif
Perilaku dan cara berpikir akan terlihat jika aktif berdiskusi selama tes FGD. Tidak selamanya diam adalah emas. Aktif berarti memberikan ide, masukan, tanggapan dan lain-lain. Pastikan kamu tidak hanya mengiyakan pendapat peserta lain atau terlalu mengikuti alur diskusi.
Apabila dalam kelompok masih terlihat pasif, coba lah untuk inisiatif dengan menyampaikan pendapat pertama kali dan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh moderator.
4. Menyanggah pendapat dengan asertif
Komunikasi asertif yaitu menyampaikan pesan dengan jelas dan tepat tanpa menyakiti perasaan orang lain. Dalam proses diskusi tidak jarang muncul perbedaan pendapat. Apabila berbeda argumen tidak perlu merespon dengan amarah dan menyerang.
Berikut contoh penyampaian pendapat di FGD:
“Ide kamu bagus, tapi bagaimana jika……”
“Ide kamu menarik, akan lebih baik lagi jika….”
Berikan apresiasi terlebih dahulu agar partisipan merasa dihargai. Lalu, sampaikan usulan ide atau gagasanmu. Jangan sampai memberikan pendapat dengan emosional lalu terjebak dalam debat kusir.
5. Perhatikan etika
Meskipun tujuan utama asesmen FGD adalah untuk mencari informasi namun bukan berarti melupakan sikap dan perilaku. Etika saat berdiskusi perlu diperhatikan agar FGD berjalan dengan lancar.
Berbicara secukupnya dan jangan terlalu dominan. Berikan kesempatan pada orang lain untuk menyampaikan pendapat.
Dengarkan opini partisipan hingga akhir. Jangan memotong pembicaraan karena hal ini termasuk perilaku tidak sopan.
6. Pelajari Materi
Pada beberapa kali kesempatan tak jarang sebelum hari H peserta diberi tahu tentang topik FGD. Ini merupakan peluang yang besar agar sukses melewati FGD.
Gunakan kesempatan tersebut untuk membaca materi sebanyak mungkin seperti mencari data terkini, berita atau penelitian. Selain itu buat lah catatan dengan membuat poin-poin penting. Maka, ketika Focus Group Discussion pun bisa memberikan pendapat yang berbasis data sehingga bisa terhindar dari debat kusir.
Nah itu lah pengertian dan tips sukses agar lolos FGD. Semoga dengan membaca artikel ini kalian bisa sukses dan melewati tahapan ini.
References
Goldman, A. E. (1962). The Group Depth Interview. Journal of Marketing, 61-68.
One Response