Tugas-tugas kuliah yang menumpuk, pekerjaan kantor yang tidak kunjung selesai, dan pekerjaan rumah yang tidak kalah banyak- semua terasa seperti pekerjaan harian yang memang seharusnya diselesaikan. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya apakah kamu punya cukup waktu untuk diri sendiri?
Bersantai sedikit saat memiliki waktu luang mungkin terasa sangat menyia-nyiakan waktu dan tidak terasa produktif. Apalagi saat kamu memiliki segudang kegiatan yang tidak akan selesai hanya dalam satu hari. Waktu luang jadi terasa sangat berguna untuk diisi dengan menyelesaikan kegiatan yang sebelumnya tertunda.
Namun, tahukah kamu bahwa terlalu sibuk juga tidak baik untuk kesehatan mentalmu? Kamu membutuhkan waktu sejenak untuk diri sendiri dengan tidak memikirkan beban yang ada di depan mata. Istilah me-time atau meluangkan waktu untuk diri sendiri memang bagus untuk diaplikasikan.
Apa saja ya manfaat me-time untuk kesehatan mental kita? Yuk, simak penjelasan berikut ini!
1. Work-life Balance
Selain memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan mental, me-time juga memiliki fungsi untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Saat ini kita mengenalnya dengan istilah work-life balance. Memiliki pekerjaan yang menumpuk memang sering kali membuat kita merasa tidak punya sekat antara diri sendiri dan pekerjaan sehingga me-time memiliki peran penting dalam hal ini.
Selain itu, dengan menyeimbangkan waktu kerja juga dapat membuat kamu memahami betapa pentingnya waktu untuk diri sendiri. Dengan terciptanya work-life balance, kesehatan mental pun juga akan terjaga sehingga terhindar dari risiko ketegangan dan depresi.
2. Menenangkan Pikiran
Pikiran yang kalut dengan beban yang bertumpuk-tumpuk memang meruwetkan segala suasana. Untuk itu, me-time dapat membantu menenangkan pikiran. Terlalu banyak pikiran seperti memikirkan deadline tugas yang terasa semakin dekat akan membuat penat sehingga menyebabkan tubuh terasa tegang.
Itu sebabnya dibutuhkan me-time sehingga kamu dapat istirahat sejenak dari hal-hal yang harus dikhawatirkan. Tidak masalah jika kamu mau mengambil cuti untuk meluangkan waktu dengan diri sendiri seperti membaca buku di kamar atau berjalan-jalan sendiri di taman. Ketenangan pikiranmu adalah hal yang harus kamu prioritaskan sehingga tugas-tugas dapat berjalan dengan lancar.
3. Mengurangi Stres
Saat kamu merasa stres berkepanjangan yang diakibatkan oleh banyaknya kegiatan, me-time bisa jadi jawaban untuk mengurangi tingkat stres yang muncul. Jika kamu terus memaksakan tubuh dan pikiranmu untuk pekerjaan, hal tersebut akan membuatmu terus berada di bawah tekanan dan justru menyebabkan naiknya tingkat stres serta kelelahan.
Untuk itu, luangkanlah waktu untuk dirimu sendiri agar terhindar stres. Kamu bisa mengurangi stres dengan melakukan hal kecil yang bisa membuatmu rileks, seperti menggunakan masker wajah setelah bekerja atau mengerjakan tugas. Kamu juga bisa melakukan jogging di kompleks rumahmu sebelum atau setelah melakukan kegiatan. Dengan begitu kamu dapat mengurangi beban pikiran yang dapat membuat stres.
4. Meningkatkan Konsentrasi
Tahukah kamu bahwa me-time juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi? Ide dan kreativitas datang jika kita memiliki pikiran yang fresh dan fokus. Namun, jika memiliki banyak kegiatan yang tak berujung hanya akan membuat pikiranmu tidak bisa mencerna. Memaksakan diri untuk terus melanjutkan pekerjaan atau tugas hanya akan membuatmu tidak mendapatkan apa-apa.
Maka dari itu, konsentrasi bisa didapatkan dengan istirahat sebentar dari semua kegiatan yang membutuhkan banyak berpikir. Melakukan me-time dengan istirahat sejenak sambil menikmati secangkir kopi dapat membuat pikiranmu rileks kembali. Untuk itu, jika ingin mendapatkan hasil pekerjaan yang maksimal, lakukanlah jeda sejenak dari semua aktivitasmu yang padat.
5. Mengenal Diri Sendiri
Dengan melakukan me-time, kamu dapat mengenal dirimu sendiri. Banyak hal-hal yang bisa membuatmu kehilangan kontrol diri, seperti terlalu sering memprioritaskan orang lain atau terlalu banyak bekerja. Ini dapat membuatmu gagal memahami diri sendiri dan membuatmu merasa asing terhadap kemauan sendiri.
Hal tersebut seharusnya sudah bisa menjadi alarm bagi dirimu untuk lebih mengenal diri sendiri. Kesehatan mental yang stabil dapat dilihat dari sejauh mana kamu bisa mengetahui tentang apa yang ada di pikiranmu. Kamu dapat melakukan me-time untuk mencari hobi baru atau melakukan perjalanan singkat ke kota lain untuk membuat rileks pikiran. Dengan begitu, kamu akan lebih mengenal dirimu sendiri tentang apa yang kamu sukai.
6. Belajar untuk Mengatakan Tidak
Terkadang, saat teman kantor atau teman kuliah meminta bantuan untuk mengerjakan sesuatu rasanya sungkan untuk mengatakan tidak. Perasaan tidak enak hati saat mengatakan tidak saat orang lain meminta bantuan terkadang menjadi masalah untuk diri sendiri. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa tertekan berlebihan jika kejadian tersebut terjadi berulang-ulang.
Maka dari itu, gunakanlah waktu untuk dirimu sendiri dan cobalah untuk mengatakan tidak. Menolak permintaan tolong yang diminta teman-temanmu bukanlah hal yang besar. Kamu dapat meminta maaf dan katakan tidak bisa untuk membantu jika memang tidak memungkinkan sehingga kamu dapat memiliki waktu untuk beristirahat.Selain itu, kesehatan mentalmu juga dapat terjaga dari perasaan tertekan karena beban yang bertambah.
7. Meningkatkan Pikiran yang Positif
Berada di sekeliling banyak orang setiap hari kadang-kadang membuat mentalmu lelah. Untuk itu, kamu membutuhkan waktu untuk meningkatkan energi positif tanpa orang lain. Energi positif bukan hanya didapat dari berada di sekeliling orang-orang yang memancarkan aura tersebut. Kamu juga bisa mendapatkan energi positif dari diri sendiri.
Meningkatkan pikiran yang positif bisa dilakukan dengan melakukan meditasi, yoga, atau berolahraga ringan. Dengan hal-hal tersebut, kamu dapat meningkatkan pikiran positif, menenangkan pikiran, dan membuat tubuh terasa lebih bugar.
Kesehatan mental adalah hal utama yang harus kamu jaga. Istirahatlah sejenak dan lakukan kegiatan menyenangkan sehingga terhindar dari stres dan depresi. Jika memerlukan bantuan, kamu bisa bertanya pada teman terdekat dan juga cari bantuan ke profesional seperti psikolog. Semoga bermanfaat!