Pernah terpikir nggak sih oleh kalian, seluas apa ilmu psikologi itu? Ada psikologi klinis yang fokus menangani orang-orang dengan gangguan kejiwaan, psikologi perkembangan yang menaruh banyak perhatian pada tumbuh kembang suatu individu, sampai psikologi industri yang menitikberatkan pada kesejahteraan pekerja-pekerja kantoran.
Sama halnya dengan psikoterapi di luar sana, jumlahnya banyak sekali! Dari sekian banyaknya jenis-jenis terapi psikologi, ada yang sudah umum digunakan para praktisi kesehatan mental, dan ada juga yang masih terbilang baru dan jarang dipakai. Nah, apa saja sih jenis terapi yang populer dalam psikologi?
Terapi yang Populer dalam Psikologi
1. Terapi Psikodinamika
Terapi psikodinamika berangkat dari teori psikoanalisis yang dipopulerkan oleh dua pemikir psikologi yang sangat populer pada masanya, Sigmund Freud dan Carl Jung. Tujuan dan cara kerja terapi ini berangkat dari kepercayaan akan adanya hubungan antara pikiran alam bawah sadar kita, pengalaman masa kecil maupun perilaku kita di masa lalu yang mempengaruhi bagaimana kita menjalani hari-hari di masa sekarang.
Maka dari itu, dalam terapi ini kamu akan bekerja sama dengan terapis untuk mencari tahu hubungan antara pikiran bawah sadar dan tindakanmu di masa kini. Hal ini melibatkan perbincangan tentang masa kecilmu, mimpi atau fantasi yang kamu alami terus-menerus, atau apapun yang ada dalam benakmu. Tujuannya adalah untuk mengungkap pola pikir atau perilaku yang menyulitkanmu selama ini. Tidak jarang terapi ini menggunakan metode hipnoterapi untuk membantu mengakses alam bawah sadarmu.
Terapi psikodinamika bisa digunakan untuk menangani gangguan depresi, kecemasan, gangguan makan, gejala somatik, dan gangguan akibat penggunaan zat berlebihan.
2. Terapi Perilaku (Behavioural Therapy)
Berbeda dengan terapi psikodinamika yang menitikberatkan pada pengaruh pikiran alam bawah sadar dan kejadian masa lalu, terapi perilaku atau yang umum disebut behavioral therapy lebih berfokus pada masa kini. Terapi ini membantu mengubah perilaku yang menyulitkan dan berpengaruh secara negatif pada pikiran-pikiran kita.
Terapi perilaku berangkat dari gagasan bahwa perilaku seseorang terbentuk dari hal-hal yang dipelajari di masa lalu, dan sebagian dari perilaku tersebut mempengaruhi pikiran kita secara negatif. Maka, untuk memutus pikiran negatif yang terus menerus hadir, perubahan perilaku harus dilakukan.
Terapi ini cocok untuk menangani gangguan kecemasan, fobia, Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), serta masalah perilaku yang dihasilkan dari kesulitan komunikasi atau tantangan emosional.
3. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Jika terapi perilaku hanya berusaha mengubah perilaku tertentu yang menyebabkan pikiran-pikiran negatif, CBT atau Terapi Perilaku Kognitif juga berusaha mengatasi pola pikir yang maladaptif dan tidak membantu. Aaron Beck, pelopor terapi ini, memiliki gagasan bahwa pikiran, perasaan, atau keyakinan tertentu yang kita miliki terhadap diri sendiri atau situasi dalam hidup dapat pula mengarah pada kesedihan dan penderitaan.
Di tiap sesi CBT, kamu bersama terapismu akan mencoba mengidentifikasi pikiran-pikiran negatif tentang dirimu atau situasi tertentu beserta dampaknya. Setelah itu, kamu akan mengeksplorasi berbagai macam cara untuk mengganti pola pikir atau perilaku negatif tersebut dengan yang lebih membantu dan akurat. Sama dengan terapi perilaku, CBT tidak banyak menghabiskan waktu mengulik-ulik masa lalumu dan lebih fokus pada masa kini. Sering kali, terapi ini memberikan aktivitas lain yang harus dilakukan di luar jam terapi, seperti arahan untuk menjournal pikiran atau perilaku negatif yang hadir dalam hari-harimu.
CBT bisa jadi pilihan yang tepat untuk menangani gangguan mood seperti depresi dan bipolar, gangguan kecemasan, makan, dan fobia, OCD, dan insomnia.
4. Mindfulness CBT (M-CBT)
Mungkin beberapa dari kita sudah tidak asing lagi dengan kata mindfulness yang kerap kali digunakan berdampingan dengan meditasi. Seperti yang ada di bayangan kalian, Mindfulness CBT memasukkan praktik-praktik mindfulness seperti meditasi dan latihan pernapasan ke dalam terapi CBTnya.
Dengan menggunakan meditasi dan latihan pernapasan, M-CBT mengajarkan kita cara untuk melepaskan diri dari pola pikir negatif yang cenderung memperpanjang perasaan depresi yang sedang dirasakan. Daripada berusaha sekuat tenaga untuk menghindar atau menghilangkan rasa sedih, M-CBT lebih mendorong individu untuk mengubah hubungannya dengan perasaan-perasaan negatif tersebut melalui kesadaran penuh dan penerimaan. Dengan begini, seseorang bisa mempelajari cara lain untuk merespon rasa sedih yang datang dan pergi tanpa kenal waktu.
M-CBT cocok untuk mereka dengan episode depresi yang berulang (relapse), gangguan kecemasan dan kecanduan, serta depresi yang berkaitan dengan penyakit fisik seperti jantung, cedera otak, dan lainnya.
5. Terapi Humanistik
Terapi yang dipelopori oleh cabang ilmu psikologi positif ini mempunyai pemahaman bahwa kitalah orang terbaik yang dapat memahami pengalaman dan kebutuhan sendiri, bukan terapis, orang tua, pasangan, sahabat, ataupun orang lain. Oleh karena itu, terapi berdasarkan psikologi humanistik melihat bagaimana pandangan seseorang terhadap dunia mempengaruhi pilihan-pilihan hidupnya, terutama pilihan yang memberi kesulitan.
Saat menjalani terapi humanistik, terapis akan membantumu untuk mencapai tujuan hidup yang akan memberimu kepuasan. Kalian akan menghabiskan waktu mencari cara meningkatkan self-acceptance dan bagaimana kamu bisa berkembang dengan lebih optimal lagi.
Terapi ini cocok untuk kamu yang butuh bantuan menghadapi masalah self-esteem, masalah hubungan, efek dari trauma, serta perasaan tidak berharga (worthlessness) dalam hidup.
Reference
Different Types of Psychotherapy Explained. Manhattan Mental Health Counseling. Retrieved from https://manhattanmentalhealthcounseling.com/different-types-of-psychotherapy-explained/
Raypole, C. (2019). A Guide to Different Types of Therapy. Healthline. Retreived from https://www.healthline.com/health/types-of-therapy
Types of Therapy. Psychology Today. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/types-of-therapy
5 Different Types of Therapy in Psychology. Saybrook University. Retrieved from https://www.saybrook.edu/unbound/5-different-types-of-therapy-in-psychology/