Kebanyakan orang menganggap ekstrovert dan introvert itu adalah kepribadian seseorang yang bertolak belakang. Tapi sebetulnya, tidak semudah itu menilainya. Ekstrovert pun tidak selamanya berisik dan suka keramaian, karena secara teknis, ekstrovert memulihkan energinya melalui sensasi di dunia luar, baik secara fisik maupun mental.
Jika kalian pernah membaca artikel mengenai teori Myers-Briggs dari Kampus Psikologi, ada penjelasan bahwa setiap orang punya lapisan-lapisan kepribadian yang kompleks.
Teori Myers-Briggs sendiri berakar dari teori kepribadian Carl Gustav Jung. Menurut Jung, orang ekstrovert dikelompokkan ke dalam 4 golongan berdasarkan fungsi kognitifnya.
Macam-Macam Ekstrovert
Jung menyatakan bahwa setiap manusia diciptakan untuk memiliki pola pikirnya sendiri yang unik dan berbeda. Pola pikir itu akan menentukan bagaimana ia berperilaku dan menanggapi lingkungan di sekitarnya. Itulah yang dinamakan fungsi kognitif.
Nah, keempat golongan ekstrovert menurut Jung berdasarkan fungsi kognitif ini adalah feeler, thinker, sensor,dan intuitive. Seperti apa sajakah itu? Yuk, kita bedah bersama-sama!
A. Extrovert Feeler (Fe)
Pernahkah kalian bertemu dengan seorang teman yang berisik tapi sangat perhatian dan seringkali berbelas kasihan kepada orang lain sampai kadang melupakan dirinya sendiri? Jika demikian, maka kemungkinan besar orang tersebut adalah extrovert feeler.
Seperti namanya, extrovert feeler adalah orang-orang yang punya kelekatan emosi dengan dunia luar. Mereka memenuhi kebutuhan emosi dengan cara membangun koneksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Oleh sebab itu, biasanya mereka punya empati yang tinggi terhadap sesama. Mereka sangat suka mempertahankan kebersamaan dan menjunjung keadilan sosial.
Meskipun demikian, mereka punya kecenderungan tidak enakan demi mempertahankan kebersamaan tersebut.
Extrovert Feeler (Fe) | |
Kelebihan | Kekurangan |
Punya sifat tenggang rasa dan empati tinggi. | Sering pekewuh atau “nggak enakan.” |
Senang terlibat dalam kegiatan sosial atau yang melibatkan banyak orang. | Tidak punya pendirian, biasanya karena tidak berani memberi pendapat yang berbeda. |
Mementingkan kebersamaan dan keadilan. | Tidak punya keinginan tampil beda karena takut dicap “aneh” dan “tidak normal” oleh orang sekitar. |
Sering dianggap pribadi yang keibuan atau kebapakan. | Cenderung tidak ekspresif karena sibuk peduli dengan perasaan orang lain. |
Senang bila diandalkan untuk dimintai nasihat atau pertolongan. | Mudah kesepian karena tidak suka ditinggal sendirian. |
- Contoh extrovert feelers di dunia nyata: Anies Baswedan, Oprah Winfrey, Taylor Swift, Tupac Shakur, Joe Biden.
- Contoh extrovert feelers di fiksi: Daenerys Targaryen (Game of Thrones), Christine Palmer (Doctor Strange), Historia Reiss (Attack on Titan), Uncle Iroh (Avatar: The Last Airbender), Sakura Haruno (Naruto).
Dalam teori Myers-Briggs, extrovert feelers diwakili oleh kepribadian ENFJ dan ESFJ. Lalu, bedanya kedua kepribadian ini apa? Nanti kita bahas di artikel selanjutnya, ya!
B. Extrovert Thinker (Te)
Sungguh disayangkan, mungkin kalian atau teman-teman kalian yang termasuk extrovert thinkers seringkali mendapatkan reputasi buruk. Mereka selalu berpikiran bahwa segala sesuatu harus berjalan lancar, efektif, dan efisien. Mereka juga tidak suka dengan keterlambatan atau situasi yang tidak terorganisir.
Maka dari itu, tidak heran jika extrovert thinkers selalu dicap sebagai individu-individu yang bossy dan judes. Meskipun demikian, bukan berarti mereka tidak suka diatur. Mereka hanya menyukai keteraturan dan berani mengemukakan pendapatnya terhadap prosedur yang dianggap kurang masuk akal.
Extrovert Thinker (Te) | |
Kelebihan | Kekurangan |
Rapi dan terorganisir. | Kaku dan tradisional. |
Punya kecenderungan “gercep.” | Cenderung kurang toleran terhadap hal-hal yang berantakan atau kurang terorganisir. |
Tidak suka buang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting. | Kalau kebablasan, bisa punya sifat bossy karena selalu ingin mengontrol sesuatu. |
Saat memutuskan sesuatu cenderung tegas dan lugas. | Kurang fleksibel terhadap perubahan rencana. |
Mementingkan solusi efektif dan efisien untuk suatu masalah. | Cenderung kurang menampakkan sisi empatik. |
- Contoh extrovert thinkers di dunia nyata: Kamala Harris, Deddy Corbuzier, Gordon Ramsey, Steve Jobs, Margaret Thatcher.
- Contoh extrovert thinkers di fiksi: Thomas Shelby (Peaky Blinders), Homelander (The Boys), Cruella De Vil (Cruella), Hermione Granger (Harry Potter), Mr Krabs (SpongeBob).
Dalam teori Myers-Briggs, extrovert thinkers diwakili oleh kepribadian ENTJ dan ESTJ. Kita akan membahas perbedaan kedua kepribadian ini di artikel selanjutnya.
C. Extrovert Sensor (Se)
Extrovert sensor bisa dibilang sebagai pribadi yang paling ekstrovert dibandingkan yang lain. Mereka suka tantangan dan tidak mau melewatkan hal-hal baru. Di sisi lain, mereka tidak suka dengan ketidakpastian dan mudah stres apabila berada pada situasi yang ambigu.
Maka dari itu, extrovert sensors akan cenderung fokus pada hal-hal yang nyata dan bisa dirasakan oleh panca indera. Mereka tidak suka berkhayal karena ingin hidup dan mengeksplorasi secara here and now.
Extrovert Sensor (Se) | |
Kelebihan | Kekurangan |
Realistis, karena menaruh perhatian pada keadaan saat ini. | Cenderung melihat segala sesuatu apa adanya, sehingga kurang inovatif. |
Punya awareness yang tinggi terhadap segala hal yang terjadi di dunia luar. | Kadang-kadang melewatkan detail. |
Menikmati berada di keramaian untuk me-recharge energi. | Cenderung kurang suka dengan prosedur, birokrasi, dan segala proses yang berbelit-belit. |
Kepercayaan dirinya tinggi, karena selalu ingin dilihat orang. | Cenderung kurang rapi dan terorganisir. |
Selalu tertarik dengan tantangan dan ingin mencoba hal-hal baru. | Sering tidak memikirkan keadaan dirinya sendiri karena kurangnya self awareness. |
- Contoh extrovert sensors di dunia nyata: Donald Trump, Angelina Jolie, Dwayne Johnson, Nicki Minaj, Cristiano Ronaldo.
- Contoh extrovert sensors di fiksi: Thor Odinson (Thor), Flynn Rider (Tangled), Monkey D. Luffy (One Piece), Merida (Brave), Jesse Pinkman (Breaking Bad).
Dalam teori Myers-Briggs, extrovert sensors diwakili oleh kepribadian ESFP dan ESTP. Mau tahu perbedaannya? Baca di artikel selanjutnya, ya!
D. Extrovert Intuitive (Ne)
Apabila kamu atau teman-teman kamu ada yang terlihat sangat ekstrovert tapi terkadang bisa jadi introspektif di saat bersamaan, bisa jadi ia adalah extrovert intuitive.
Orang-orang extrovert intuitive itu cenderung kreatif dan inovatif. Mereka sangat terbuka dengan hal-hal baru dan menganggap ketidakpastian sebagai sesuatu yang menantang.
Maka dari itu, tak heran bila orang-orang extrovert intuitive bisa memberikan pidato motivasi yang bagus. Di samping itu, tidak jarang mereka suka berandai-andai atau punya ide-ide unik yang mendobrak realita.
Extrovert Intuitive (Ne) | |
Kelebihan | Kekurangan |
Cenderung punya ide-ide yang segar dan inovatif. | Ide-ide yang dihasilkan terkadang kurang praktikal. |
Selalu optimis karena mampu melihat hikmah atau sisi baik dari kejadian-kejadian yang dialami. | Cenderung kurang aware dengan keadaan saat ini. |
Punya keterbukaan yang tinggi terhadap pengetahuan dan pengalaman baru. | Terkadang bisa menghabiskan waktu berkhayal atau berandai-andai. |
Selalu terbuka terhadap ketidakpastian. | Terkadang bisa sangat impulsif dan tidak beraturan. |
Terkesan witty (cerdik) karena mampu problem solving dengan cara-cara kreatif. | Akan cenderung reaktif bila idenya kurang dihargai. |
- Contoh extrovert intuitive di dunia nyata: Will Smith, Brie Larson, Volodymyr Zelensky, Quentin Tarantino, Taika Waititi.
- Contoh extrovert intuitive di fiksi: Rapunzel (Tangled), Anne Shirley (Anne with An E), Jack Sparrow (Pirates of the Caribbean), Tony Stark (Iron Man), Tyrion Lannister (Game of Thrones).
Dalam teori Myers-Briggs, extrovert intuitive diwakili oleh kepribadian ENFP dan ENTP. Jika kalian ingin tahu perbedaan keduanya, simak artikel selanjutnya!
Bagaimana, Teman-teman ekstrovert? Sudah bisakah menentukan kepribadian kamu saat ini termasuk ekstrovert yang mana?
Ingat, kepribadian itu bisa berubah-ubah karena situasi atau lingkungan, jadi tidak menutup kemungkinan kecenderungan kamu akan berubah dari waktu ke waktu. Yang penting, mau kepribadian apa pun, tetaplah menjadi orang yang baik bagi semua orang. OK?
Referensi:
- Myers, I. B. (1998). MBTI Manual: A Guide to the Development and Use of the Myers-Briggs Type Indicator. Palo Alto: Consulting Psychologists Press.
- Quenk, N. L. (2009). Essentials of Myers-Briggs Type Indicator® Assessment. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.