Topik-topik bahasan mengenai kecerdasan dalam psikologi sering dibahas dalam kehidupan sehari-hari. Bisa dikatakan, kecerdasan merupakan salah satu elemen substansial yang membuat manusia bertahan hidup. Tapi, tahukah kalian, bahwa sebetulnya topik kecerdasan begitu ambigu? Hal ini disebabkan karena sejauh ini, belum ada teori kecerdasan yang bisa mencakup seluruh definisi kecerdasan itu sendiri. Dengan kata lain, setiap ahli merumuskan definisi yang berbeda-beda mengenai kecerdasan.
Definisi Kecerdasan Dalam Psikologi Menurut Para Ahli
Sejumlah ahli mendefinisikan kecerdasan dalam psikologi sebagai suatu kemampuan yang mencakup berbagai karakteristik, keahlian, dan bakat seseorang. Sementara, ahli lainnya mendefinisikan kecerdasan sebagai suatu kemampuan tunggal yang spesifik.
Selain itu, kecerdasan juga berkaitan dengan proses berpikir rasional dan bertindak secara sengaja guna merespon lingkungan secara efektif (Weschler, 1944). Pendapat ini didukung oleh Gardner (2006), bahwa kecerdasan berasal dari proses mental manusia. Bagi Gardner, kecerdasan adalah potensi biopsikologis untuk memproses informasi dari lingkungan guna memecahkan masalah dan menciptakan sesuatu yang bernilai budaya. Kemudian, pengertian lainnya adalah menurut Alfred Binet. Baginya, kecerdasan dalam psikologi meliputi kemampuan mental yang terdiri atas atensi dan memori. Binet dan Simon (1905) juga mendefinisikan kecerdasan sebagai suatu penilaian, pengertian praktis, inisiatif, dan kemampuan beradaptasi.
Macam-Macam Teori Psikologi Kecerdasan
-
GENERAL INTELLIGENCE
Teori ini dicetuskan oleh Charles Spearman tahun 1904. Ia mengatakan bahwa kecerdasan umum, yang dikenal sebagai faktor g (g factor), mengacu pada adanya kapasitas mental yang luas yang mempengaruhi kinerja pada ukuran kemampuan kognitif. Menurut Spearman, faktor g bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan pada tes kemampuan mental.
Spearman juga mencatat bahwa meskipun orang pasti bisa dan sering berhasil unggul di bidang tertentu, orang yang berhasil baik di satu bidang cenderung juga berhasil di bidang lain. Misalnya, seseorang yang berhasil mengerjakan tes verbal mungkin juga akan berhasil dalam tes lainnya. Nah, kalau kalian familier dengan istilah IQ (intelligence quotient), kalian pasti juga paham bahwa IQ dinyatakan dalam sebuah skor. Konsep perhitungan skor IQ berakar dari teori faktor g ini. Skor IQ ini menentukan kemampuan kita dalam mengerjakan semua jenis tugas kognitif.
-
PRIMARY MENTAL ABILITIES
Berbeda dengan Spearman, Louis J. Thurstone pada buku psikologi yang ditulisnya pada tahun 1938 mengatakan bahwa kecerdasan tidak bisa digeneralisasi. Menurutnya, kecerdasan terdiri dari berbagai macam kemampuan mental, yakni:
-
- Associative memory (memori asosiatif): Kemampuan menghafal dan mengingat
- Numerical ability (kemampuan numerik): Kemampuan memecahkan masalah aritmatika
- Perceptual speed (kecepatan persepsi): Kemampuan untuk melihat perbedaan dan persamaan antar objek
- Reasoning (penalaran): Kemampuan untuk menemukan aturan
- Spatial visualization (visualisasi spasial): Kemampuan untuk memvisualisasikan hubungan
- Verbal comprehension (pemahaman verbal): Kemampuan untuk mendefinisikan dan memahami kata-kata
- Word fluency (kefasihan kata): Kemampuan menghasilkan kata dengan cepat
-
THEORY OF MULTIPLE INTELLIGENCE
Howard Gardner, yang pada tahun 1993 mencetuskan theory of multiple intelligence, merumuskan bahwa macam-macam kecerdasan bisa dibagi menjadi delapan jenis, yaitu:
- Kecerdasan kinestetik: Kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh Anda dan menangani objek dengan terampil
- Kecerdasan interpersonal: Kapasitas untuk mendeteksi dan merespon dengan tepat suasana hati, motivasi, dan keinginan orang lain
- Kecerdasan intrapersonal: Kapasitas untuk menjadi sadar diri dan selaras dengan perasaan, nilai, kepercayaan, dan proses berpikir batin.
- Kecerdasan logis-matematis: Kemampuan untuk berpikir secara konseptual dan abstrak, dan kemampuan untuk membedakan pola logis atau numerik
- Kecerdasan musikal: Kemampuan untuk menghasilkan dan menghargai ritme, nada, dan timbre
- Kecerdasan naturalistik: Kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan hewan, tumbuhan, dan benda lain di alam
- Kecerdasan verbal-linguistik: Keterampilan verbal yang berkembang baik dan kepekaan terhadap bunyi, makna, dan ritme kata
- Kecerdasan visual-spasial: Kapasitas untuk berpikir dalam gambar dan gambar, untuk memvisualisasikan secara akurat dan abstrak
-
TRIARCHIC THEORY OF INTELLIGENCE
Teori kecerdasan terakhir datang dari Robert Sternberg tahun 1985. Sternberg mendefinisikan kecerdasan sebagai aktivitas mental yang diarahkan pada adaptasi yang bertujuan, seleksi, dan pembentukan lingkungan dunia nyata yang relevan dengan kehidupan seseorang. Sternberg setuju dengan Gardner bahwa kecerdasan jauh lebih luas daripada satu kemampuan umum. Lebih jauh lagi, ia menyarankan bahwa beberapa jenis kecerdasan Gardner lebih baik dipandang sebagai bakat individu.
Sternberg mengajukan tiga komponen yang mempengaruhi kecerdasan dalam teorinya, yaitu:
- Kecerdasan praktis: kemampuan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang selalu berubah.
- Kecerdasan kreatif: kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru.
- Kecerdasan analitis: kemampuan untuk mengevaluasi informasi dan memecahkan masalah.
Nah, meskipun definisi kecerdasan sangat bervariasi dari satu ahli teori ke teori berikutnya, bisa disimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk:
- Belajar dari pengalaman maupun hal-hal baru.
- Mengenali masalah yang kemungkinan terjadi dalam lingkungan, yang memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan sekitar.
- Memecahkan masalah dan merumuskan solusi yang tepat menggunakan kemampuan kognitif.
Di akhir kata, apa pun teori kecerdasan dalam psikologi yang sudah dicetuskan, kita harus selalu ingat bahwa penelitian psikologi selalu berkembang dari waktu ke waktu, seiring dengan evolusi kehidupan manusia. Kita tidak bisa mendampik akan muncul teori-teori kecerdasan lain yang lebih komprehensif, atau mungkin lebih sederhana dari teori-teori sebelumnya. Ah, siapa tahu mungkin salah satu di antara kalian juga bisa menjadi pencetus teori selanjutnya, kan?
Epilog
[penci_blockquote style=”style-1″ align=”none” author=”Jay Kristoff”]”Pikiranmu akan melayanimu lebih baik daripada perhiasan apa pun di bawah matahari. Pikiranmu adalah senjata, dan seperti senjata apa pun, kau perlu latihan agar pandai menggunakannya.”[/penci_blockquote]
References
Cherry, K. (2019, September 19). How General Intelligence Influences Performance on Cognitive Tasks. (A. Morin, Editor) Diambil kembali dari Verywellmind: https://www.verywellmind.com/what-is-general-intelligence-2795210
Cherry, K. (2019, Oktober 8). Theories of Intelligence in Psychology. Diambil kembali dari Verywellmind: https://www.verywellmind.com/theories-of-intelligence-2795035
Gardner, H. (2006). Multiple intelligences: New horizons (Rev. ed.). Basic Books.
Sternberg, R. J. (1985). Beyond IQ: A Triarchic Theory of Intelligence. Cambridge: Cambridge University Press.
Wechsler, D. (1944). The measurement of adult intelligence (3rd ed.). Williams & Wilkins Co. https://doi.org/10.1037/11329-000