Coba jujur, deh. Siapa yang pernah cemas saat berbicara di depan umum? Pasti hampir semua dari kita pernah mengalaminya. Kecemasan karena harus bicara di depan umum sangat sering terjadi, apalagi saat kita tidak memiliki persiapan materi atau tidak tahu hal-hal yang bakal kita omongkan. Bahkan, ada orang-orang yang saking cemasnya bisa mengalami demam panggung dan mual-mual saat harus berbicara di depan umum.
Tapi pernahkah kalian berpikir, sebenarnya apa sih yang mendasari kecemasan itu? Menurut American Psychology Association, kecemasan adalah gangguan psikologis umum berbentuk emosi yang ditandai dengan ketakutan dan gejala ketegangan somatik di mana seseorang mengantisipasi bahaya, bencana, atau kemalangan yang akan datang. Gejala-gejala kecemasan antara lain otot menjadi tegang, pernapasan lebih cepat, dan jantung berdetak lebih cepat. Terdapat perbedaan kecemasan dengan rasa takut, yaitu kecemasan dianggap sebagai respons jangka panjang yang berorientasi masa depan yang secara luas berfokus pada ancaman yang menyebar, sedangkan ketakutan adalah respons yang tepat, berorientasi saat ini, dan berumur pendek terhadap ancaman yang dapat diidentifikasi dengan jelas dan spesifik. Untuk menanganinya Anda bisa melihat artikel cara mengatasi kecemasan berlebihan.
Nah, pusat pengolahan respon emosi ada di bagian otak yang disebut sistem limbik. Sistem limbik ini adalah rumah sebuah organ bernama amygdala. Melalui pengolahan respon emosi, amygdala bertanggung jawab atas kemampuan manusia untuk bertahan hidup. Salah satu respon emosi yang diolah oleh amygdala adalah kecemasan. Misalnya, seseorang yang memiliki kecemasan tinggi tidak mungkin menyelidiki gua yang gelap sendirian. Pasti dia akan takut gelap, atau takut bertemu binatang buas di dalam gua tersebut, jadi dia akan mengurungkan niatnya daripada mengambil risiko.
Bagaimana dengan bicara di depan umum? Meskipun kecil kemungkinan hidup kita terancam setelah berbicara di depan umum, ada beberapa alasan mengapa kita merasa cemas saat berbicara di depan umum. Misalnya, ketika kita membicarakan sesuatu yang sensitif, kita tidak tahu apakah orang akan setuju dengan perkataan kita, sehingga kita menjadi cemas. Atau mungkin, kita merasa tidak akan diterima oleh kelompok tertentu setelah kita membicarakan hal tersebut, jadi kita semakin cemas.
Trik Mengatasi Cemas Berbicara Di Depan Umum
Lalu, bagaimana caranya mengatasi kecemasan berbicara di depan umum? Tentunya hal ini akan sangat mengganggu, apalagi jika kita diamanahi sebagai orang yang harus melakukannya. Sebuah penelitian pernah dilakukan kepada tiga kelompok mahasiswa. Mereka diminta menyiapkan pidato untuk tampil di depan panel secara langsung. Semua partisipan tidak ada lebih rentan terhadap kecemasan atau lainnya. Pembagian kelompok partisipan adalah sebagai berikut:
- Kelompok 1: Sebelum pidato, partisipan diminta memikirkan tentang bagaimana mereka merasa ketakutan dan menerimanya.
- Kelompok 2: Sebelum pidato, partisipan diminta memikirkan tentang hal-hal yang membuat bahagia.
- Kelompok 3: Sebelum pidato, mereka dipersilakan melakukan apapun yang mereka inginkan.
Hasilnya, kelompok yang paling sukses berpidato adalah kelompok yang diminya memikirkan hal-hal bahagia. Ketika dinilai oleh panel, orang-orang ini dianggap tampil lebih baik dalam pidato mereka. Pidato juga direkam dan ditampilkan kepada sekelompok orang yang lebih besar dan orang-orang ini menilai pembicara di berbagai bidang seperti kepercayaan diri. Rata-rata, orang-orang yang mengubah ketakutan mereka menjadi kegembiraan dinilai lebih tinggi daripada kelompok lain.
Hm, kok bisa begitu, ya? Ternyata, rahasianya ada di proses kimia yang terjadi pada tubuh kita. Ketika menghadapi keadaan yang memicu kecemasan, kelenjar adrenalin kita akan menghasilkan hormon kortisol. Tapi, baik atau buruknya efek dari hormon ini bergantung dari cara kita memandang situasinya. Misalnya, ada dua orang yang sedang terjun payung. Satu mungkin takut, dan satunya lagi merasa bersemangat. Proses kimia yang terjadi dalam tubuh mereka sama, tapi efeknya akan berbeda.
Begitu pula ketika peserta pidato tadi mengubah pola pikir mereka dari ketakutan menjadi kegembiraan. Mereka mampu memanfaatkan momentum ketakutan mereka dan mentransfernya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Layaknya generator yang merubah aliran air sungai deras menjadi listrik, suatu situasi yang memicu kecemasan bisa dikendalikan dengan merubah pola pikir untuk menanggulangi munculnya kecemasan dan rasa takut.
Nah, bagaimana dengan kalian? Selain merubah pola pikir, tindakan-tindakan apa saja yang biasa kalian menanggulangi kecemasan? Yuk, sharing pengalaman kalian di kolom komentar!
References
American Psychology Association. (2020). APA Dictionary of Psychology. Diambil kembali dari American Psychology Association: https://dictionary.apa.org/anxiety
The Rewired Soul. (2020, Januari 21). Psychology Explains How to Overcome the Anxiety of Public Speaking. Diambil kembali dari Medium: https://medium.com/assemblage/psychology-explains-how-to-overcome-the-anxiety-of-public-speaking-9b14b37d431d
terimakasih sekali artikel ini semakin meyakinkan saya bahwa ternyata benar pikiran manusia merupakan aspek yang paling kuat untuk mendorong alam bawah sadar melakukan apa yang telah dia yakini dan percaya, dan karna artikel ini juga saya bisa mengerti apa maksud dari ucapan guru les saya dulu ketika saya merasa kurang percaya diri ketika akan melaksanakan ulangan, beliau selalu mengatakan “what you think what you get” and well dengan adanya artikel ini sekarang saya paham maksud dari kata yang beliau ucapkan itu apa, so i’m really really got goosebumps reading it!:(
Terima kasih atas tips dan triknya Kak, sangat bermanfaat untuk kami yang sering cemas saat berbicara di depan umum. Ditambah pula dengan penjelasan secara ilmiah yang bisa menambah pengetahuan kita. Mudah dipahami Keren banget pokoknya. Maacii
Artikel ini sangat membantu sekali khususnya bagi saya yg selama ini memiliki kecemasan saat harus berbicara di depan umum. Memang benar, mindset yg positif akan menghasilkan sesuatu yg bernilai positif pula. Terima kasih tipsnya
Terimakasih ka, sangat membantu sekali artikelnya untuk saya dan orang-orang yang sering kali cemas atau gugup berbicara depan umum. Dengan penjelasan yang sangat-sangat jelas dan mudah dipahami, membuat kita yang sering cemas jadi bisa lebih mengontrol diri serta merubah pola pikir.
Terimakasih kak,bermanfaat dan sangat membantu banget apa kakak sampaikan